Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Biar nanti tidak kecewa

Pameran lukisan karya natalinidhiasi di galeri lembaga pendidikan kesenian jakarta. orang mengangumi kebebasan & keberanian lini dalam memilih warna & mencoretkan atau menyapukan garis dan bidang. (sr)

7 Juli 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEMANG jarang, pelukis cilik yang menjadi dewasa dan tetap memilih profesi pelukis. Dalam riwayat hidup para pelukis ternama, jarang sekali kanak-kanak yang dianggap pandai melukis lantas jadi pelukis besar. Para pemenang lomba melukis kanak-kanak pun, setelah usia 15 tahun biasanya meninggalkan kegiatan melukisnya. Mungkin karena di luar kelaziman itulah maka Nataliniwidhiasi (15 tahun, sehari-harinya dipanggil Lini?) menarik perhatian kalangan senirupa kita. Lini, yang 28 Juni sampai 5 Juli ini memamerkan sejumlah karya di Galeri Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta, tidak saja melukis sejak usia 4 tahun, tapi juga sering berpameran tunggal -- satu hal yang memang jarang dilakukan pelukis cilik. Bahkan di awal 70-an sebuah kumpulan reproduksi karyanya diterbitkan ayahnya sendiri. Buku itu juga dilengkapi berbagai komentar tentang Lini yang antara lain datang dari pelukis Affandi dan budayawan Sudjoko. Fadjar Sidik, pelukis dan dosen Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia Asri Yogya tetap mengagumi karya Lini pada usia di bawah 10 tahun. "Ada bentuknya dan lucu-lucu," katanya. Sementara karya-karyanya sesudah usia itu, disebutnya sebagai tak berbentuk dan kacau. Begitu juga G. Sidharta, pematung Bandung itu. Tapi jangan kuatir: Sudjoko tetap mengagumi. "Lihat," katanya. "Dia begitu berani menggunakan warna hitam." Lukisan yang ditunjuk Sudjoko memang sebagian besar terbentuk dari hitam -- melukiskan satu pemandangan di Bali. Dan orang biasanya memang mengagumi kebebasan dan keberanian Lini dalam memilih warna dan mencoretkan atau menyapukan garis dan bidang. Sesungguhnya itu semua wajar. Semua kanak-kanak mempunyai kebebasan ekspresi tanpa pretensi. Kelebihan Lini, kalau boleh disebut begitu, adalah karena ayahnya -- yang memang pelukis -- memberi fasilitas dan amat memperhatikannya. Tapi pertanyaan yang justru sangat penting tak pernah dilontarkan apakah Lini memang hendak menjadi pelukis, selama-lamanya, atau hanya akan meneguhkan otonomi dunia senilukis anak-anak. Berbagai sanggar lukis kanak-kanak, sekarang ini, tentulah tak bermaksud mempersiapkan anggotanya menjadi seniman benar. Kesenian, seperti juga olah raga, hanyalah sebagian dari kegiatan dunia kanak-kanak. Bahkan yang terpenting bukanlah hasil langsungnya, melainkan nilai rekreatifnya. Ciri Khas Yang kemudian bisa merugikan ialah harapan kita agar Lini tetap berkarya sesegar karya-karya usia 6-10 tahunnya. Padahal wajar saja kalau karya-karya awal kanak-kanaknya demikian. Dan keistimewaan itu memang sulit diulang atau dipertahankan, sebab memang demikianlah dunia kanak-kanak yang ajaib berjalan. Juga tergolong kurang wajar untuk mengharap karya Lini sudah memiliki satu ciri khas, sehingga menilai karya-karyanya yang sekarang "seperti datang dari tangan yang berbeda," seperti dikatakan Wagiono, dosen Akademi Seni Rupa LPKJ. Tapi mungkin ini semua adalah risiko seorang kanak-kanak yang banyak memenangkan lomba melukis kanak-kanak internasional dan sering berpameran, sementara orang melihat karyanya sebagai karya seorang dewasa. Mungkin saja Lini nanti bisa menjadi seorang pelukis besar. Tapi justru akan menyulitkannya jika harapan itu terlalu dikemukakan kini, misalnya lewat kritik-kritik terhadap karyanya. Biarlah dia tetap memiliki kegembiraannya, tumbuh sewajarnya saja. Biarlah nanti kita boleh beruntung, atau tak usah ada yang kecewa -- terutama Lini sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus