Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Menulis tentang pssi

Zdenka poganik, 70, menulis tentang pssi di sinar harapan. pernah jadi juara bola tangan sedunia "women world games" di london. kini menyusun kamus teka-teki silang dalam bahasa indonesia. (pt)

7 Juli 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK suaminya, bekas pelatih PSSI, meninggal dunia tahun lalu akibat serangan jantun, (hanya beberapa hari seteah resmi jadi warga negara RI), Nyonya Zdenka Poganik jarang keluar rumah. Paling pagi hari jalan-jalan sambil menengok anak-anak PSSI yang latihan di lapangan tak jauh dari rumahnya. 25 Juni lalu tiba-tiba tulisannya tentang PSSI muncul di Sinar Harapan. Antara lain disebutnya: para pemain harus memiliki kepercayaan diri. Salah satu caranya: jangan memperlakukan pemain sebagai pengungsi, dengan memindah-mindahkan tempat latihan. Fikiran janda itu ternyata jernih dan diungkapkan dengan lembut, menyentuh. Dulu punya wisma tamu di Bali, kemudian terpaksa dijual. Ia dengan suaminya pernah berangan-angan ingin tinggal di Halmahera menjauhi kebisingan dan sepakbola. Sayang Tony keburu pergi. Tapi masih inginkah Zdenka ke sana "Ah, itu tinggal impian," ujarnya dengan haru. "Tapi Halmahera itu indah," katanya. "Lihatlah" -- sambil menunjuk atlas. "Sulawesi bagai bunga anggrek, dan Halmahera bak puterinya yang mungil, dikelilingi laut biru yang indah. Persis seperti sebuah pulau di tengah laut Adriatik di Eropah." Tahun 1934 Zdenka pernah juara bola tangan sedunia pada Woman World (ames di London. Waktu itu sebagai kapten tim Yugoslavia. Ia menyukai lagu-lagu Tapanuli, "karena lirik dan iramanya berbicara soal kehidupan dalam nada yang sentimentil. Lagipula ada miripnya dengan lagu-lagu rakyat Yugoslavia bagian selatan, yaitu ras Dalmatia," tuturnya. Lalu ia membandingkannya dengan orang Bali. "Mereka pandai menari. Nyanyiannya, sayang sekali, tidak begitu cocok bagi telinga wanita Barat seperti saya ini." Apakah yang sekarang dikerjakannya? "Saya sedang menyusun kamus teka-teki silang dalam bahasa Indonesia, untuk kata-kata yang terdiri dari tiga sampai delapan huruf. Bukankah ini penting bagi mereka yang gemar mengisi teka-teki? Ah, ya. Kalau majalah anda ada teka-tekinya, saya nanti akan berlangganan," katanya. Ketika ditanya berapa usianya, ia tercengang. Tapi akhirnya, dengan penuh pengertian ia menyebut: "Umur saya tujuhpuluh tahun."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus