Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Cerita di Balik 14 Lagu di Album Dekade Milik Afgan

Ada cerita di balik setiap lagu yang dibawakan Afgan di album Dekade. Seperti apa?

4 Maret 2018 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penyanyi Afgansyah Reza saat konferensi pers peluncuran album Dekade di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, 28 Februari 2018. (TEMPO/Thea Fathanah Arbar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Setelah 10 tahin eksplorasi jati diri dalam dunia musik, penyanyi Afgansyah Reza alias Afgan merilis album studio kelima bertajuk Dekade. Album yang menandai perjalanan kariernya itu berisi 14 lagu. Tujuh lagu diantaranya adalah lagu lama, 4 lagu baru yang ia tulis sendiri, dan 3 lagu hits yang diaransemen ulang.

Baca: Afgan dan Rossa Liburan Bareng ke Shanghai, Netizen Penasaran

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini dia cerita dibalik 14 lagu dalam album terbaru Afgan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Love Again
Love Again yang diaransemen oleh Tatsuro Miller, menjadi pembuka album Dekade merupakan lagu dengan beat pop R&B khas era 90-an yang menyatu dengan vokal Afgan yang khas. Perpaduan tersebut membuat lagu ini sangat menyenangkan untuk didengar berulang kali. Menggunakan lirik berbahasa Inggris dan Indonesia, Love Again mampu menjadi anthem bagi mereka yang masih dalam penantian cinta.

Sudah
Di trek kedua, Afgan membawakan lagu power ballad yang menjadi ciri khasnya. Dalam lagu Sudah, Afgan berhasil memperlihakan sisi lainnya dalam bermusik. Diproduseri oleh Marco Steffiano (drummer grup musik Barasuara), memperdengarkan nuansa musik yang sedikit kelam dengan intro pianonya. Lagu Sudah menceritakan perasaan seorang kekasih yang menyadari kalau pasangannya tidak akan bisa mencintai ia seutuhnya.

Heaven (featuring Isyana Sarasvati dan Rendy Pandugo)
Merasa buntu pada sesi workshop penulisan lagu, Afgan dan Rendy melahirkan lagu Heaven. Mengajak Isyana, lagu ini hanya dibuat dalam waktu setengah jam. Heaven berhasil dibuat oleh Afgan, Rendy, dan Isyana dengan konsep sederhana, ringan, easy listening, juga menebar kebahagiaan.Penyanyi Isyana Sarasvati. TEMPO/Nurdiansah

“Lagu Heaven bercerita mengenai sosok orang yang kita cintai dan setiap kita berada di dekat mereka, kita merasa bahagia. Jadi Heaven disini merupakan perumpamaan perasaan saat berada di dekat orang terkasih,” kata Isyana, seperti tertuang dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 28 Februari 2018.

Take Me Back (featuring Ramengvrl)
Tatanan musik yang berbeda dari karya Afgan sebelumnya terdengar lantang pada lagu Take Me Back. Lagu yang diaransemen dengan nuansa R&B dan dominasi beat-beat hip-hop yang kental, menyatu sempurna dengan vokal Afgan yang khas. Dilengkapi dengan suara rap lincah dari uprising Indonesian, Ramengvrl, lagu hasil workshop di Malaysia bersama SonaOne ini tidak hanya sarat makna cinta, tetapi juga cocok untuk menjadi teman lari pagi yang pas.

Sadis
Setelah 10 tahun berlalu, lagu Sadis hadir dengan aransemen yang berbeda. Lagu yang memiliki nilai historis dalam karier bermusik Afgan ini diaransemen ulang dengan cukup unik. Tanpa meninggalkan alunan piano yang menjadi ciri khasnya, Sadis mendapatkan sentuhan rock blues era 80-an pada bagian reffrainnya. Lewat lagu ini, arranger Marco Steffiano ingin menyisipkan sisi rock and roll dari Afgan yang selama ini tidak pernah ditampilkan.

Bukan Cinta Biasa
Tanpa meninggalkan karakter asli dari lagu yang memiliki nilai historis dalam karier Afgan, Ari Renaldo memberikan aransemen musik yang cukup berbeda. Suara petikan gitar akustik dan alunan biola yang cukup dominan menawarkan sesuatu yang terdengar baru tanpa meninggalkan elemen nostalgia dalam lagu Bukan Cinta Biasa. Dalam lagu ini, Afgan memberikan banyak nada falsetto untuk memaksimalkan aransemen baru dalam lagu ini.

Bawalah Cintaku (featuring Sheila Majid)
Mengaransemen ulang lagu yang sangat disukai banyak penggemar Afgan bukan perkara mudah. Namun, Andi Rianto mampu meracik ulang lagu ini dengan menciptakan alunan nada yang begitu megah. Lagu ini diubah menjadi indah dengan menggunakan aransemen sederhana dari piano, strings, woodwinds, tetapi tanpa rhythm section. Keelokan liriknya yang romantis kian istimewa dengan kehadiran vokal Sheila Majid. Warna suara Sheila berpadu sempurna dengan karakter vokal Afgan.

Knock Me Out
Knock Me Out bernuansa pop R&B ceria dengan sound yang fresh dan fun, menggabungkan lirik bahasa Inggris dan Indonesia. Lagu ini mengekspresikan rasa bahagia saat menemukan cinta sejati. Lagu ini sempat mendulang popularitas pada 2015, mulai dari beragam penghargaan hingga menjadi jingle iklan produk kecantikan. “Lagu ini tuh ibaratnya seperti menemukan seseorang yang benar-benar membuat saya terpana, merasa cocok dan berjanji tidak akan melepaskannya,” ujar Afgan.Raisa dan Afgan menyanyikan lagu Percayalah saat peluncuran launching single duetnya di kawasan Menteng Jakarta, 21 Desember 2015. Percayalah terpilih menjadi Theme Song Film London Love Story yang akan tayang pada Februari 2016. TEMPO/Nurdiansah

Kunci Hati
Afgan dan Inu Numata menulis lagu ini pada 2015 lalu. Tak hanya bernada sederhana, lagu ini juga memiliki melodi dan berlirik indah.  Kunci Hati menyuguhkan kisah jatuh cinta yang sederhana, yang kemungkinan pernah dialami banyak orang.

Percayalah (featuring Raisa)
Percayalah merupakan lagu romantis yang dibawakan oleh Afgan bersama Raisa. Lagu yang diaransemen oleh Ari Renaldi ini bercerita mengenai cinta sejati dan sukses menjadi soundtrack film London Love Story beberapa waktu lalu. Selain itu, lagu ini berhasil menjadi top song RBT dari 2015 hingga 2017 lalu.

Panah Asmara
Panah Asmara yang dipopulerkan oleh almarhum Chrisye pada 1990-an, sukses dibawakan ulang oleh Afgan dengan nuansa baru dan lebih segar pada 2011. Dengan lagu ini, Afgan jauh dari bayang-bayang melankolis pop dan untuk pertama kalinya terlihat enerjik. Dengan lagu ini, Afgan mendapatkan penghargaan Anugerah Musik Indonesia untuk musik pop terbaik, juga mix engineer terbaik.

Setia Menunggu
Setia Menunggu memiliki nada lirih sarat kegelisahan, yang menjadi nadi utama lagu karya Badai Kerispatih ini. Hanya dihidupkan oleh dialog gesekan cello dan petikan gitar, lagu ini seolah murung tetapi dalam waktu yang sama juga menegarkan. Vokal Afgan kembali menonjolkan kekuatannya dalam melantunkan lagu bernada pelan.Afgan dan Rossa (TabloidBintang.com)

Kamu Yang Kutunggu
Kamu Yang Kutunggu ciptaan Alam Urbach merupakan lagu perdana duet Rossa dan Afgan. Lagu ini menceritakan tentang sebuah mimpi dan kepercayaan akan cinta yang membuat penantian seseorang terbayar dengan sempurna. Ditambah dengan alunan nada dari piano membuat lagu ini semakin terdengar romantis. Juga menjadi tipikal lagu yang tepat untuk diputar dalam momen-momen romantis seperti hari pernikahan.

Jodoh Pasti Bertemu
Lagu yang dirilis pada 2012 ini ternyata masih dicintai oleh penggemar Afgan. Selain itu, lagu ini sempat mengisi soundtrack film Madre (2013) dan berhasil memperoleh beragam nominasi penghargaan musik baik dalam negeri maupun luar negeri.

Lirik Jodoh Pasti Bertemu mengajarkan keikhlasan seseorang mengenai kehidupan percintaannya yang tidak selalu mulus. “Dalam liriknya menyatakan kalau kamu bukan jodohku, aku gak akan mengharapkannya,” ujar Afgan.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus