Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Nama Panji Sakti belakangan santer dibicarakan di platform media sosial berkat viralnya lagu berjudul 'Kepada Noor' yang dinyanyikannya. Penulis lirik dan pembuat lagu kelahiran Bandung, 13 Januari 1976 itu mengungkap syukur karena trendingnya lagu itu bisa membuat orang kembali melihat karya sastra, terutama puisi. Apalagi, lagunya viral di tengah gempuran genre musik lain yang menawarkan hingar bingar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hal pertama yang saya syukuri pertama pascaviralnya lagu 'Kepada Noor' itu orang jadi tahu itu sebenarnya adalah puisi yang dimusikalisasi," kata Panji di sela persiapan konser mini Gapai Suara Dawai di Barley & Barrel Artotel Suites Bianti Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023.
Alasan Panji Sakti Musikalisasi Puisi 'Kepada Noor'
'Kepada Noor' merupakan sebuah puisi karya pengarang Moch Syarip Hidayat, yang dimusikalisasikan secara apik oleh Panji Sakti dan rilis pada Juni 2023 lalu. Jalan musikalisasi puisi yang dipilih Panji tak lepas dari keresahannya melihat dunia pendidikan Tanah Air. Ia berpendapat, peserta didik kurang didekatkan pada kesusastraan dengan cara lebih persuasif seperti musik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Musikalisasi puisi baru dikenalkan pada bangku SMP dan SMA, dan itupun melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia, bukan pelajaran musik," kata pemilik nama asli Panji Siswanto itu.
Padahal, ujar Panji, Indonesia amat kaya literasi sastra pujangga besar. Mulai dari era Ronggowarsito hingga karya dari penyair era modern. Remaja saat ini pun, ujar Panji, mungkin juga cukup kesulitan menemukan puisi karya para sastrawan tanah air yang dimusikalisasi di platform digital populer seperti Youtube.
"Kalau pun ada karya musikalisasi puisi itu seperti di Youtube, materinya masih relatif berat untuk dicerna, entah karena musiknya atau hal lain," kata Panji yang memilih membuat musikalisasi puisi dengan nada ringan dan easy listening.
Dari lagu 'Kepada Noor', Panji bersyukur orang akhirnya tahu karya itu lahir lebih dulu sebagai puisi yang sudah rilis di media cetak dan juga dibukukan oleh sang pengarang. Musikalisasi atas puisi itu, ujar Panji, hanya upaya menghidupkan dan menghadirkan kembali karya sastra itu dengan cara berbeda ke tengah masyarakat agar bisa terus dinikmati, diapresiasi dan menjadi inspirasi.
Pelajar Tertarik Musikalisasi Puisi 'Kepada Noor'
Panji menuturkan, masyarakat mungkin belum mengetahui, jika yang mencoba memusikalisasi karya 'Kepada Noor' itu cukup banyak, tentu dengan nada yang berbeda. Dari tujuh festival musikalisasi puisi terutama tingkat SMA yang pernah ia pantau, banyak pelajar yang menggarap 'Kepada Noor' itu.
"Namum belum ada hasil kerja keras (musikalisasi puisi Kepada Noor) anak anak SMA itu yang muncul ke permukaan (trending)," ujar dia. Dari situasi itulah, Panji pun getol menempuh musikalisasi puisi dan publik kembali melirik dunia sastra itu dan para pegiat di dalamnya.
Dalam konser mini Gapai Suara Dawai yang digelar di Barley & Barrel Yogyakarta pada Sabtu, 8 Juli 2023 pukul 18.00 WIB ini, Panji juga menyiapkan sejumlah lagu hit lainnya seperti 'Jiwaku Sekuntum Bunga Kemboja', 'Tanpa Aku', 'Dia Danau', dan 'Sang Guru'.
Penyelenggara event Gapai Suara Dawai, Imant Setiawan menuturkan, penampilan Panji Sakti ini dikemas dengan nuansa syahdu dan dibuat lebih memberi kesan santai serta rileks penonton yang hadir. "Konsepnya konser santai, yang bisa membuat penonton menikmati lagunya sembari makan minum namun tetap berkesan," kata dia.