Cinta dalam Spionase

Mobius
Genre: Drama, thriller
Sutradara: Eric Rochant
Penulis skenario: Eric Rochant
Pemain: Jean Dujardin, Cécile de France, Tim Roth, Émilie Dequenne, John Lynch
Produksi: Recifilms, Axel Films
Durasi: 103 menit

Mengemas sebuah film bertema thriller memang bukan perkara mudah. Ada resep dasar yang wajib dipenuhi pembuat film agar karyanya bisa membetot perhatian penikmat film, yaitu memberi lapis-lapis plot yang tak terduga. Kecerdasan sang sineas mengurai satu per satu lapisan agar cerita tidak melenceng ke mana-mana dan konflik menjadi jelas kemudian menentukan mutu film.

Dengan skenario yang condong demikian, sutradara Prancis, Eric Rochant, menggandeng Jean Dujardin, bintang besar sinema Prancis, untuk drama thriller terbarunya, Möbius. Dujardin meraih Oscar untuk permainannya yang gemilang dalam The Artist. Rochant juga memasang Cécile de France, aktris Belgia, yang tak kalah moncer di industri film Prancis. Bintang besar lain adalah aktor watak asal Inggris, Tim Roth.

Secara garis besar, Möbius, yang berlatar tempat di Monako, Rusia, Belgia, dan Amerika Serikat, bercerita tentang Grégory Lioubov (Jean Dujardin), pemimpin Dinas Keamanan Federal Rusia. Dia di Monako mengawasi bankir Rusia paling berpengaruh, Rostovski (Tim Roth), yang diduga melakukan pencucian uang. Untuk memperlancar misi itu, timnya merekrut Alice (Cécile de France), analis keuangan. Alice, yang pernah tersangkut skandal keuangan Lehman Brothers, dikenal tangguh dan agresif di pasar saham. Ia dinilai tepat membantu Lioubov menyusup ke jaringan Rostovski.

Tapi Lioubov tidak percaya Alice mampu merahasiakan misinya. Ia pun memutuskan melakukan kontak langsung dengan sang agen, yang menyamar dengan identitas palsu bernama Moïse. Repotnya, pertemuan pertama itu rupanya amat berkesan. Alice dan Moïse malah jatuh cinta satu sama lain sehingga membahayakan seluruh misi.

Konflik pun muncul ketika identitas asli Moïse terbongkar. Dia ternyata memiliki misi sendiri yang samar-samar. Ya, film yang terinspirasi dari film Alfred Hitchcock, Notorious, ini memang menyodorkan satu hal: setiap orang ternyata memiliki motif dan rahasia. Seperti judulnya, Möbius-pita yang diputar sekali, lalu kedua ujungnya digabungkan (dilem) membentuk gelang-di sinilah film menyuguhkan lingkaran cerita yang rumit.

Rochant, yang pernah menggarap film bertema serupa, Les Patriotes, membangun plot bertumpuk. Alice ternyata agen ganda. Berbeda dengan film-film spionase lain, terutama produksi Hollywood yang dibombardir dengan aksi laga, film ini memang lebih banyak berisi dialog antarpemain. Bila tak cukup sabar mengikuti jalinan cerita yang cenderung lambat dalam mengupas lapis demi lapis persoalan, penonton bisa bingung dan jenuh.

Tapi akting cemerlang dari Jean Dujardin dan Cécile de France cukup membantu menutupi kejenuhan itu. Proses jatuh cinta yang terlampau cepat dengan dialog yang terkesan murahan bisa dimaafkan. Juga adegan bercinta yang kelewat dingin untuk pasangan yang sedang dimabuk asmara. Daya tarik lain adalah kemampuan Dujardin berdialog dalam tiga bahasa, Inggris, Rusia, dan Prancis, dengan sama fasihnya.

Nunuy Nurhayati