Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalang dari Yogyakarta, Ki Seno Nugroho berkolaborasi dengan pelukis Nasirun. Ki Seno mendalang sejak beberapa hari lalu, untuk menghibur para pecinta seni wayang kulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pergelaran wayang climen ini sekaligus menghimpun donasi untuk mereka yang terdampak pandemi Covid-19. Sambil mendengarkan Ki Seno mendalang, Nasirun melukis di bagian samping. Lukisan itu nantinya akan dilelang dan hasilnya juga disumbangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wayang Climen ini hanya melibatkan enam penabuh gamelan yang semuanya mengenakan masker dan dua pesinden. “Ini namanya climen, enam pemain menabuh tiga instrumen. Sama seperti waktu ikut festival di Budapest dulu, ya cuma bertujuh namun ramainya bukan main,” ujar Ki Seno saat mendalang pada Sabtu malam, 18 April 2020.
Selama pergelaran wayang berlangsung, Nasirun terlihat asyik menorehkan catnya ke kanvas. Sesekali dia berhenti melihat wayang yang dijalankan Ki Seno. Terlihat di kanvas, gambar sosok manusia dengan kepala seperti tertutup masker. Kepalanya malah terlihat seperti bentuk virus Covid-19. Tangannya memegang gawai, seperti anak panah.
Nasirun melukis Wayang Corona selama dalang Ki Seno Nugroho menggelar pertunjukan Wayang Climen secara online. Foto: Youtube Ki Seno Nugroho
Lukisan Nasirun kaya dengan warna di bagian bawah dan seperti leleran merah di atas. Ia memberi judul lukisannya: Wayang Corona. Lukisan itu selesai sebelum pertunjukan wayang yang berlangsung kurang dari dua jam, berakhir.
Seusai melukis, Nasirun memberikan sedikit penjelasan tentang lukisan Wayang Corona ini. Dia terinspirasi dari wayang corona yang sedang digelar. Ia mencoba mengambil cerita dan diwujudkan dalam goresan cat di kanvasnya. Salah satunya, meminta pada masa pandemi ini agar masyarakat tidak mempercayai hoax dan menghormati upaya para tenaga medis.
"Saya kira selama ini kita manusia terlalu dekat dengan teknologi, gawai, uang. Sekarang berbeda, kita disuruh mendekatkan diri dengan Tuhan," ujar Nasirun. Dia juga meminta masyarakat mengikuti apa yang disampaikan pemerintah dan tetap memupuk jiwa gotong royong di masyarakat.
Pentas wayang oleh Ki Seno Nugroho berlangsung hingga Senin, 20 April 2020. Hingga Senin malam itu, lelang lukisan karya Nasirun tercatat Rp 50 juta, sedangkan total donasi yang masuk lebih dari Rp 120 juta.