Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
EMPAT puluh penyanyi melantunkan Gloria Patri et Fillio (doxology) karya komponis Jerman Georg Friedrich Handel. Kemudian melayang-layanglah potongan-potongan kata tanpa makna—terdiri dari satu suku kata atau sekadar sebuah huruf vokal—naik-turun, memanjang, seakan tidak hendak berhenti di dalam ruang pertunjukan Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Selasa malam pekan lalu. Suara-suara sopran begitu lincah, menjangkau nada-nada tinggi dalam sekali rengkuh dan bertahan di sana cukup lama, sebelum akhirnya kembali pulang ke dalam scale semula.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo