Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
A hai.… Lihatlah arak-arakan di jalan setapak itu. Mereka berjalan beriringan, dipimpin seorang lelaki yang terhuyung-huyung, menelekan salah satu tangannya di sebuah tongkat kayu. Tujuh perempuan mengikuti di belakang, menyunggi bakul bertutupkan kain. Jalan gedek di bawah mereka berderak-derak riuh. Ada musik, ada vokal Minang, berisik. Ramai khas Gumarang Sakti, tempat Hartati bernaung dari 1987.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo