Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Otto Sidharta menghadap ke dua buah laptop, sound card, dan mini-mixer di atas meja yang bertengger di kiri depan panggung. Di tengah panggung, berdiri tiga buah mikrofon serta sebuah kendang gede dan ricikan gender Jawa. Jemarinya mulai menekan dan memutar tombol-tombol mixer. Suara lirih bermunculan. Beberapa mengeras volumenya serta melahirkan efek stereo image dan bebunyian yang berputar (surround). Bebunyian itu menciptakan ambiance atau sejenis suara-suara alam dan lingkungan. Otto tidak sedang memutar rekaman suara. Tapi, melalui sensor elektromagnetik dari seperangkat alat elektronik tadi, Otto menangkap getaran-getaran gedung pertunjukan dan mengolahnya dengan intuisi musik digital. Dan, muncullah spektrum bunyi musikal yang meruang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo