Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Berita Tempo Plus

Tatapan Kamera, Tubuh, dan Jarak  

Empat koreografer muda menampilkan empat ragam tarian pada Helatari Salihara 2021. Bertumpu pada gerak yang merespons tubuh, ruang, dan jarak, juga alih wahana ke ruang virtual.

10 Juli 2021 | 00.00 WIB

Another Body – Another Space – Another Time dari koreografer Densiel Lebang. Salihara Arts Center
Perbesar
Another Body – Another Space – Another Time dari koreografer Densiel Lebang. Salihara Arts Center

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RUANG sempit tersaji dengan dinding-dinding yang berjarak tak lebih dari satu rentang lengan. Seorang penari, kemudian dua, lalu tiga, bernavigasi dalam kesesakan itu. Bergelayut, berguling, terbentur, memanjat, melekat. Dan kita sebagai penonton mengamati situasi itu lewat mata-mata kamera yang terpasang di berbagai titik berbeda.Terkadang seperti sedang melongok ke bawah, lain waktu dari sudut pandang sejajar lantai, tak jarang begitu dekat—terlalu dekat—dengan tubuh dan wajah para penari.

Tentu saja akan langsung tertangkap bahwa tarian berjudul Another Body–Another Space–Another Time dari koreografer Densiel Lebang ini berbicara tentang situasi terkungkung yang umat manusia alami saat ini. Bagaimana tubuh-tubuh bereaksi dan bertahan di dalam penjara—baik secara sungguhan maupun metafora. Level tantangan ditingkatkan dengan menambahkan properti seperti tiang yang masuk dari lubang-lubang di dinding atau saat penari dapat keluar ruangan sempit itu untuk memanjat sisi luarnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Moyang Kasih Dewi Merdeka

Moyang Kasih Dewi Merdeka

Bergabung dengan Tempo pada 2014, ia mulai berfokus menulis ulasan seni dan sinema setahun kemudian. Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara ini pernah belajar tentang demokrasi dan pluralisme agama di Temple University, Philadelphia, pada 2013. Menerima beasiswa Chevening 2018 untuk belajar program master Social History of Art di University of Leeds, Inggris. Aktif di komunitas Indonesian Data Journalism Network.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus