SUPERMAN
Skenario: Mario Puzo, David Newman, Leslie Newman dan Robert
Benton
Sutradara: Richard Donner
KI Dalang wayang kulit tak merasa perlu menggunakan teknologi
modern untuk membuat Gatutkaca terbang. Tidak demikian dengan
Richard Donner -- sutradara The Omen -- ketika terpilih
menggarap Superman. Beserta stafnya, Richard, 42 tahun, cari
akal agar di layar perak Superman benar-benar kelihatan terbang.
Sebab, seperti kata Terence Stamp (dalam film memerankan
Jenderal Zod dari planet Krypton yang dihukum): "Berhasil atau
gagalnya film ini tergantung bagaiman Superman terbang."
Stamp benar. Dengan hanya satu kisah amat sederhana (kiamatnya
planet Krypton, dan satu-satunya yang selamat adalah bayi Kal-El
karena dikirim ke planet Bumi oleh orangtuanya, dan di Bumi
kemudian dikenal sebagai Superman) tak banyak yang bisa
digunakan menarik penonton.
Maka jadinya film ini sebuah suguhan fantastis yang daya
pikatnya dimungkinkan oleh perkembangan teknologi. Tanpa
tanggung-tanggung Richard Donner mengumpulkan para bintang dan
pekerja film ternama: Marlon Brando (God Father), Gene Hackman
(French Connection), Susannah York, Maria Schell, Glenn Ford,
Trevor Howard disainer John Barry (Star Wars), sinefotografer
Goeffrey Unsworth (2001: A Space Odyssey), ahli miniatur Derek
Meddings dan banyak lagi. Dan karena itu ia memilih Inggeris
sebagai tempat pembuatan film. Di Inggeris tidak seperti di AS,
tak ada keharusan hanya menggunakan para pekerja studio yang
kebetulan disewa.
Pertunjukan perdana di Washington DC, 10 Desember tahun lalu,
dihadiri Presiden Carter. Di London, tiga hari kemudian,
dihadiri Ratu Elizabeth. Dengan biaya sekitar Rp 25 milyar dan
lama pembuatan hampir 2 tahun, lengkaplah "keajaiban" film
tentang manusia terbang yang bertubuh baja ini.
Spiderman
Tapi sebagai hiburan, barangkali lebih menyenangkan film
Spiderman. Mungkin skenario memang tidak menyediakan peluang
humor terlalu banyak. Mario Puzzo (cerita, dan skenario bersama
David Newman) yang melejit namanya berkat God Fathernya,
barangkali saja tak cocok dengan film yang butuh warna cerah.
Adegan pertama yang mengisahkan kiamatnya planet Krypton begitu
serius dan meyakinkan, dan suara pertama yang terdengar adalah
suara Jor-El (ayah Superman, diperankan Brando): "Ini bukan
khayalan semata . . . " Tapi berikutnya, ketika si Clark Kent
(reporter surat kabar Daily Planet, Superman sehari-hari) jatuh
cinta dengan Lois Lane, rekannya, terasa seperti salah sambung:
ini bukan cerita yang tadi.
Juga ketika Lex Luthor (Gene Hacknlan) muncul, si penjahat
jenius yang beristana di bawah tanah ini membawa suasana lain
pula. Singkat kata Superman punya tiga faset kisah planet
Krypton, kisah Clark Kent dan cerita Luthor. Pergantian adegan
yang memberi kesan suasana lain itu -- tepatnya seperti ada
film lain nyelonong masuk mungkin agak mengacaukan cara orang
menikmati. Kita seperti melihat tiga film sekaligus. Apa film
yang tak utuh ataukah wadah yang demikian cemerlang itu tak
didukung isi cerita yang sepadan.
Sutradara Richard Donner memang tak pernah bicara tentang
ceritanya sendiri. Dia lebih berbangga bagaimana teknologi
modern kini mampu menyuguhkan manusia yang benar-benar terbang
dan hal-hal lain yang meyakinkan. Dan itulah memang keunggulan
film ini dari buku komiknya. Tapi jangan harap Superman
berkelahi, menghantam musuh dari angkasa seperti dalam komik.
Ada juga beberapa adegan dan dialog yang memancing tawa. Cuma
terlalu berat bagi kanak-kanak -- meskipun film ini kelihatan
cocok ditonton orang dewasa. Meski begitu tokoh ciptaan Jerry
Siegel dan Joe Shuster tahun 30-an ini memang kembali hidup.
Tapi dia terasa aneh: seorang makhluk yang demikian baik hati,
yang kemudian bisa marah karena pacarnya mati. Dan kemarahannya
luar biasa: diputarnya bumi kembali ke dimensi waktu sebelumnya,
ketika sang pacar masih hidup. Film ini selesai di situ. Dan
kita tak bisa membayangkan bagaimana sebetulnya Superman itu.
Tapi keberhasilan Donner antara lain juga dalam memberi kesan
kuat (lebih kuat dari yang dalam komik) bahwa Superman bukan
makhluk Bumi.
Yang mungkin akan lebih mengundang rasa ingin tahu ialah
superman II, yang konon hampir siap dan direncanakan beredar
musim panas 1980. Kabarnya akan ada adegan Superman dan Louis
Lane naik ranjang, juga bertemunya Superman dengan tiga makhluk
asal planet Krypton yang dulu dihukum Jor-El, dilemparkan ke
alam raya. Marilah menjadi kanak-kanak.
Bambang Bujono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini