Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Firdaus terakhir ?

Antartika (kutub selatan) sering dijuluki sebagai "firdaus terakhir". memiliki iklim keras dengan suhu minus 80 derajat celsius. kutub selatan ber- sih dari pertikaian dan percobaan senjata.

27 April 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEREKA menjuluki benua ini "firdaus terakhir". Seperti bongkahan salju yang menyelimutinya, di sini waktu tegak membisu sepanjang zaman. Menurut sejarah, Von Bellingshausen, Bransfield, dan Palmer adalah yang pertama kali menyaksikan keajaiban Antartika (Kutub Selatan). Seratus tujuh puluh tahun kemudian, pegunungan-pegunungan es masih berdiri di tempat yang sama. Berbagai negara berebut hak atas daratan seluas 14 juta kilometer persegi itu. Padahal, menurut para ahli, tak banyak nilai ekonomis yang bisa dipetik dari Antartika. Hanya ratusan ribu binatang laut, iklim keras dengan suhu minus 80 derajat C, dan perairan yang menampung 90% es yang ada di bumi. Berkat Perjanjian Antartika -ditandatangani 12 negara pada 1959 -kutub selatan kemudian bersih dari pertikaian dan percobaan senjata. Hanya penelitian lingkungan dan ilmiah yang diizinkan. Tahun ini, jaminan sesuai perjanjian itu habis. Lalu ada yang mengusulkan agar Antartika dikembangkan sebagai obyek wisata. Lainnya, seperti ahli lingkungan Jacques Cousteau, tetap tegas: biarkan kutub selatan surga tak bertuan. . Kedamaian Padang Es LEBIH dari 45 spesies burung hidup di benua terbesar kelima di dunia ini. Sementara itu, 30 juta km2 esnya menyimpan krill -sejenis udang -yang menjadi sumber makanan ikan paus, duyung, kura-kura, dan lumba-lumba. Penelitian dibatasi hanya untuk tujuan perdamaian dan pertukaran pengetahuan. Di kutub Selatan inilah, para ilmuwan pertama kali mengamati perusakan lapisan ozon. Foto: GAMMA, Teks: Yudhi Soerjoatmodjo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus