Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Berita Tempo Plus

Memulai Pameran di Gedung Panjang

Dewan Kesenian Jakarta menyajikan pameran lukisan koleksi dan poster ekshibisi seni rupa lama di galeri baru Taman Ismail Marzuki.

25 Juni 2022 | 00.00 WIB

Berangkat Kerja (kiri) karya pelukis Dede Eri Supria, dan Presiden RI 2001 karya  Hardi pada Pameran Arsip dan Koleksi Seni bertajuk "Cipta! Kapita Selekta Cikini Raya 73" di Galeri Gedung Panjang, TIM, Jakarta, 18 Juni 2022. ANTARA/Dodo Karundeng
Perbesar
Berangkat Kerja (kiri) karya pelukis Dede Eri Supria, dan Presiden RI 2001 karya Hardi pada Pameran Arsip dan Koleksi Seni bertajuk "Cipta! Kapita Selekta Cikini Raya 73" di Galeri Gedung Panjang, TIM, Jakarta, 18 Juni 2022. ANTARA/Dodo Karundeng

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Pameran lukisan koleksi dan poster ekshibisi Dewan Kesenian Jakarta.

  • Membaca ulang seni rupa Taman Ismail Marzuki di Gedung Panjang.

  • Pameran seni rupa perdana selepas renovasi Taman Ismail Marzuki.

“PENDERITAAN meja adalah penderitaan saya. Problem meja adalah problem saya. Semua obyek yang saya lukis sesungguhnya bagi saya adalah self-portrait. Sebab, ketika kita sudah menyatu dengan obyek, sudah tidak ada lagi jarak dan keterpisahan antara kita dengan obyek.…” Kalimat panjang almarhum perupa Nashar itu dapat kita dengar melalui earphone dari rekaman audio yang disajikan dalam pameran “CIPTA! Kapita Selekta Cikini Raya 73” di Galeri Gedung Panjang Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Seno Joko Suyono

Seno Joko Suyono

Menulis artikel kebudayaan dan seni di majalah Tempo. Pernah kuliah di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Pada 2011 mendirikan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) dan menjadi kuratornya sampai sekarang. Pengarang novel Tak Ada Santo di Sirkus (2010) dan Kuil di Dasar Laut (2014) serta penulis buku Tubuh yang Rasis (2002) yang menelaah pemikiran Michel Foucault terhadap pembentukan diri kelas menengah Eropa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus