Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi dan penulis lagu asal Amerika Serikat, Halsey kembali menarik perhatian dengan konsep yang unik untuk album terbarunya, The Great Impersonator, yang akan dirilis pada 25 Oktober mendatang. Halsey mengumumkan bahwa ia akan meniru berbagai ikon terkenal setiap hari hingga hari peluncuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsep ini menjadi bentuk penghormatan sekaligus bentuk eksperimen musik dan visual dari Halsey—yang terkenal dengan kemampuan artistiknya yang serba bisa. “Aku akan meniru ikon yang berbeda setiap harinya dan membagikan potongan lagu yang terinspirasi oleh mereka," tulisnya pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Transformasi Halsey Mirip Dolly Parton
Transformasi pertama yang diunggah di Instagram pribadinya adalah penampilan Halsey sebagai Dolly Parton, diva country legendaris. Halsey sukses meniru tampilan Parton dari sampul album Rainbow yang dirilis pada tahun 1987. Dengan wig pirang besar dan pose santai di lantai, Halsey terlihat hampir tak bisa dibedakan dari Parton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Transformasi ini mengesankan banyak penggemar, yang memuji kemiripannya yang luar biasa dengan Parton. Bahkan, jatuhnya rambut keriting di sekitar wajah Halsey tampak begitu presisi.
Keahlian Transformasi Halsey
Halsey di The Great Impersonator. Foto: Instagram.
Ide untuk album ini bukan datang tiba-tiba. Pada sampul album The Great Impersonator, Halsey sudah memberikan petunjuk tentang kemampuannya bertransformasi. "Saksikan kemampuan luar biasa seorang wanita yang bisa menjadi siapa saja, apa pun yang diinginkan hatimu,” demikian bunyi pernyataan yang tercetak di sampul album.
Dalam unggahan lainnya, Halsey tampak sangat antusias berbagi transformasi ikonik berikutnya. “Aku sendiri yang merias wajah untuk pemotretan ini,” ungkapnya. Unggahan tersebut juga menegaskan bahwa album The Great Impersonator akan menampilkan beragam gaya musikal.
Album Baru dengan Gaya Musik Beragam
The Great Impersonator adalah album studio kelima Halsey, yang sekaligus menjadi lanjutan dari album 2021, If I Can’t Have Love, I Want Power yang berhasil menduduki peringkat dua di tangga Billboard 200. Dalam sebuah wawancara, Halsey mengungkapkan bahwa album ini sangat personal baginya.
“Aku membuat album ini di antara ruang kehidupan dan kematian, dan rasanya seperti saya telah menunggu seumur hidup agar kalian bisa mendengarnya,” kata penyanyi kelahiran 1994 itu. Album ini akan menghadirkan berbagai gaya musik dari dekade yang berbeda. Halsey telah merilis beberapa single dari album The Great Impersonator, di antaranya ‘The End’ ‘Lucky’ dan ‘Lonely Is the Muse’.
INSTAGRAM | ROLLING STONE | BILLBOARD