Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Hanung Bramantyo Ungkap Alasan Pemilihan Nama Aris di Film Ipar Adalah Maut

Tokoh Aris sebelumnya dipakai dalam film bertema perselingkuhan, yakni Layangan Putus. Mengapa Ipar Adalah Maut mengambil nama yang sama?

8 Juli 2024 | 22.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hanung Bramantyo, sutadara film Ipar Adalah Maut, memberikan penjelasan mengenai kesamaan nama dalam film terbarunya dengan film lain bertema serupa yakni Layangan Putus, yang disutradarai oleh Benni Setiawan pada 2023. Ia mengakui telah menerima banyak pertanyaan mengenai kesamaan nama karakter dari dua film yang sama-sama diproduksi MD Pictures itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melalui akun Instagram pribadinya @hanungbramantyo, pada Senin, 8 Juli 2024, suami aktris, Zaskia Adya Mecca ini mengungkapkan, persamaan nama tokoh utama pria, yakni Aris dari dua film bertema perselingkuhan itu. Hanung juga menuturkan, dia telah menanyakan hal yang sama kepada Manoj Punjabi, Bos MD Pictures.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kenapa ya pak, pakai nama yang sama dengan yang ada di Layangan Putus? Aris, Nisa, anaknya namanya juga Raya sama kayak di Layangan Putus. Kenapa, kok kesannya kayak nggak kreatif banget?,” ujar Hanung dalam video yang diunggahnya itu.

Nama-nama di Ipar adalah Maut dengan Layangan Putus Memang Disengaja

Namun, rupanya nama-nama tersebut memang sengaja diambil dari konten asli film itu, yakni di TikTok milik Eliza Syifa. “Tapi ternyata, nama itu memang sudah ada di konten TikTok-nya Mba Eliza Syifa dan menurut pengakuannya Mba Eliza juga, nama Aris, Nisa, Raya itu memang sengaja diambil dari Layangan Putus yang pada saat itu lagi viral-viralnya,” kata bapak enam anak ini.

Meskipun demikian, Hanung juga meminta maaf dan menekankan kembali dari keindahan nama Aris, yang tak ada kaitannya dengan tokoh maupun karakter di kedua film perselingkuhan tersebut. “Mohon maaf sebesar-besarnya, saya percaya sekali, nama Aris itu adalah nama yang indah, berkah, dan tentunya setia dengan pasangan,” kata dia. Hanung juga berharap, film garapannya ini bisa dimaknai lebih dalam untuk para penonton.

Ipar Adalah Maut dan Layangan Putus Bertema Perselingkuhan

Meskipun Ipar Adalah Maut dan Layangan Putus memiliki tema yang serupa mengenai perselingkuhan dalam konteks rumah tangga, keduanya menghadirkan pendekatan yang berbeda dalam penyampaiannya. Layangan Putus yang diadaptasi dari serial drama populernya pada 2021 di platform streaming WeTV dan MD Pictures. Film ini menyoroti tentang kompleksitas hubungan segitiga antara Kinan (Putri Marino/Raihaanun), Aris (Reza Rahadian), dan Lidya (Anya Geraldine). 

Layangan Putus menyajikan perjalanan emosional Kinan sebagai seorang ibu tunggal yang harus menghadapi pengkhianatan suami. Masalah kian kompleks ketika mantan suami yang berselingkuh ingin menikahi wanita selingkuhannya. Film ini diadaptasi dari kisah nyata dokter hewan yang dikenal di dunia maya dengan sebutan Mommy ASF melalui tulisan-tulisan di akun Facebooknya.

Sementara itu, film Ipar Adalah Maut fokus pada konflik rumah tangga yang kompleks dan diwarnai dengan hubungan terlarang suami dan adik ipar. Film yang ditulis skenarionya oleh Oka Aurora itu berhasil menarik perhatian masyarakat sejak perilisannya. Cerita film ini berdasarkan kasus nyata yang sebelumnya ramai dibicarakan di media sosial. 

Ipar Adalah Maut dibintangi oleh Michelle Ziudith sebagai Nisa, seorang wanita yang harus menghadapi masalah tidak terduga dalam pernikahannya dengan Aris, diperankan oleh Deva Mahenra. Mereka memiliki seorang anak perempuan bernama Raya, yang diperankan oleh Akesha Fadillah Kurniawan. Konflik dimulai ketika ibu Nisa menitipkan adiknya, Rani (Davina Karamoy), untuk tinggal bersama mereka, yang kemudian membuka celah untuk hubungan terlarang antara Aris dan Rani.

Per Senin, 8 Juli 2024, Ipar Adalah Maut berhasil mencapai lima besar film box office tahun ini dengan penonton dan pendapatan terbanyak. Menurut data dari Cinepoint, hingga saat ini film tersebut telah berhasil menarik lebih dari 4,3 juta penonton dan meraup pendapatan sekitar Rp 172 miliar.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus