Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gerson Poyk, yang tampil paling awal, mencoba memancing simpati hadirin dengan penjelasan panjang tentang landasan estetik karyanya. Sembari mencemooh kritikus sastra, ia berceramah mengenai absurditas dan seputar sastra ide. Ia tak sadar bahwa penjabarannya yang tidak sistematis itu justru menyorongkan kesan kenes dan bertele-tele. Gayanya membaca Gerimis Turun di San Francisco mengisyaratkan bahwa ia tak melakukan persiapan cukup baik untuk tampil di depan publik. Nada yang datar lantaran kurangnya penguasaan teknik memainkan tempo menyebabkan seluruh penampilan Gerson malam itu kedodoran.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo