Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Sekelompok seniman menggelar pameran karya lukisan, grafis, dan desain pakaian bertema keragaman Nusantara. Dari sisi Danau Toba hingga kain tenun Kediri, pameran bersama itu diberi judul Weaving the Colours of the Archipelago. Pameran berlangsung di Galeri Orbital Dago, Bandung sejak 4-18 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para seniman itu tergabung dalam grup bernama Pertiwi yang dibentuk pada 2020. Mereka adalah Ni Ketut Ayu Sri Wardani, Gusti Ketut Oka Armini, Ni Nyoman Sani, dan Nick Djatnika. Masing-masing punya latar pendidikan tinggi yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ni Nyoman Sani sarjana Seni Lukis dari STSI atau kini bernama Institut Seni Indonesia di Denpasar. Sementara Gusti Ketut Oka Armini mengenyam pendidikan S1 khusus Seni Grafis di FSRD ISI Yogyakarta. Adapun Ni Ketut Ayu Sri Wardani menjalani pendidikan Seni Lukis di FSRD ITB. Mereka kini berkolaborasi dengan perancang busana Nick Djatnika yang merupakan jebolan dari Teknik Industri ITB.
Mereka, menurut kurator Wayan Seriyoga Parta dalam tulisan pengantar pameran, mengintrepretasikan tema secara personal melalui ekpresi kekaryaan seni lukis dan rancangan busana. Khusus pada seniman perempuan, pengalaman sebagai ibu membawa penghayatan karya dan menghadirkan cara pandang yang unik.
Karya grafis Gusti Ketut Oka Armini berjudul 4 Gadis Bali. (Dok.Pribadi)
"Dalam menangani dan memberlakukan media seni rupa sebagai bahasa ungkapan visual," ujarnya Kamis, 4 Agustus 2022. Di sela kesibukan masing-masing sebagai ibu, mereka dinilai tetap merawat kegelisahan kreatifnya pada media ekspresi yang mereka tekuni.
Kekaryaan Ni Nyoman Sani misalnya, mengangkat aneka warna tropis dari tumbuhan sekitar. Sementara Oka Armini dan Nick Djatnika mengeksplorasi keragaman kain-kain etnik Nusantara seperti batik, tenun, dan kain lurik.
Adapun Ayu Sri Wardani berfokus pada alam dan kebudayaan Toba sebagai bagian dari projek Merajut Nusantara. Menurutnya, Danau Toba hanyalah setitik kecil dari bagian keindahan bumi ini. "Tetapi menjadi bagian yang sangat besar dan berharga dalam sejarah hidupku," katanya.
Pada lukisannya yang menggambarkan panorama Danau Toba dari beberapa sisi, kegiatan warga, juga tarian adat, tersimpan kenangan dan rindu yang mendalam terhadap mendiang suaminya tercinta. "Setiap karya yang kuhasilkan tidak luput dari pergumulan,
antara senyum dan air mata berjalan seiring,"
ANWAR SISWADI
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.