Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film
'The Mute'S Soliloquy':

Berita Tempo Plus

Kebisuan Pramoedya Menggapai Dunia

"Heap of Ashes" Harry Aveling ternyata menyenangkan juga. Setiap terjemahan pasti ada kekurangannya. Hanya kaum perfeksionis yang menghendaki ketidakterbatasan atas kemampuan terbatas manusia, maka juga sangat terbatas langkah dan jejaknya. Apalagi kalau seseorang mencoba menerangkan tentang seseorang yang lain, maka manusia yang digambarkannya selalu bolong-bolong karena keterbatasan manusia juga untuk dapat memahami semua dan segala. Experdito credite!

(Dari Nyanyi Sunyi Seorang Bisu, P.A.Toer, hal.197)


3 Mei 1999 | 00.00 WIB

Kebisuan Pramoedya Menggapai Dunia
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pramoedya menggetarkan dunia melalui kata-kata. Meski ia terkurung di sebuah pulau terpencil, dari tangannya dan dari nuraninya telah mengalir kata-kata yang memiliki kekuatan yang menukik ke dalam kalbu. Ia menulis dengan bahasa yang sederhana, tanpa pretensi, tanpa pembaruan dalam khazanah kesusatraan Indonesia, tetapi ia menggunakan riset dan data sejarah yang luar biasa mengagumkan. Kekayaannya lebih terletak pada ide dan bukan pada simbol atau imaji. Dia menjadi legenda karena produktivitasnya dan juga karena kehidupannya selama 14 tahun di Pulau Buru.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus