Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BOCAH perempuan itu bernama Sri. Ia tak tahu kapan dilahirkan. Siapa nama orang tuanya juga tidak diketahui. Yang jelas, Sri punya seorang lelaki yang selalu menemaninya. Dalam situasi seperti perang, si lelaki mengajak Sri berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sampai akhirnya dia membawa Sri ke sebuah perkampungan dan menyerahkannya kepada sepasang suami-istri yang belum memiliki anak. "Tidak perlu kujelaskan. Tapi aku tak benar-benar meninggalkanmu," kata lelaki itu kepada Sri. "Kelak kujemput lagi."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo