Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di dapur rumahnya yang berukuran 6 x 4 meter di Desa Kalipucang Wetan, Batang, Jawa Tengah, Kamilah mengisi hari-harinya dengan membatik. Sabtu pagi awal Februari lalu, perempuan 75 tahun itu bersama kedua anaknya, Nisyumah (48) dan Masitoh (41), mulai menyalakan kompor kecil untuk memanaskan lilin di wajan. Mereka duduk mengelilingi kompor. Sejurus kemudian, secara bergantian tangan kanan mereka memasukkan kepala canting ke dalam wajan untuk mengambil cairan lilin, meniup ujung canting agar arus lilin tak tersendat, lalu canting-canting mereka menari di atas kain mori yang disangga tangan kiri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo