Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan majas ironi menjadi suatu fenomena yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Majas ironi termasuk dalam kategori majas sindiran. Biasanya digunakan untuk menyindir seseorang atau suatu objek. Apa itu majas ironi? Simak pengertian, ciri-ciri, dan contoh penggunaan majas ironi selengkapnya.
Pengertian Majas Ironi
Majas merupakan ungkapan atau kiasan yang memberikan kesan dan efek bagi para pembaca atau pendengarnya. Majas dibagi dalam tiga kategori yaitu pertentangan, perbandingan, penegasan, serta sindiran. Dalam majas sindiran ada tiga macam majas, yakni majas sinisme, majas sarkasme dan majas ironi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Secara etimologis, kata "ironi" sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu "eironia" yang memiliki makna "pura-pura tak mengerti". Lalu, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ironi adalah kejadian atau situasi yang bertentangan dengan harapan atau sesuatu yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KBBI mendefinisikan majas ironi sebagai majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan makna sesungguhnya. Misalnya, saat mengemukakan makna yang berlawanan dengan makna sebenarnya dan ketidaksesuaian antara suasana dan kenyataan yang mendasarinya
Kemudian menurut buku Sastra Indonesia Lengkap oleh Agni, majas ironi adalah sindiran yang dilontarkan dengan menyembunyikan fakta sebenarnya. Fakta yang diucapkan tak lain merupakan kebalikan dari apa yang benar-benar terjadi. Fungsi dari penggunaan majas ironi ialah untuk menyindir secara halus tanpa mengungkapkan maksud ancaman yang diinginkan, sehingga sindiran bersifat tidak langsung atau implisit.
Contoh Majas Ironi
Setelah mengetahui pengertian dan ciri-cirinya, berikut ini contoh penggunaan majas ironi yang dirangkum dari berbagai sumber.
- Alangkah cerdas anak ini, nilai ujiannya saja nol.
- Kamarmu rapi sekali terlihat seperti kapal pecah.
- Suaramu sangat merdu hingga membuat kepalaku pusing saat mendengarnya
- Masakanmu sungguh lezat sampai berhasil bikin aku sakit perut.
- Sungguh indah taman ini, sampah berserakan di mana-mana
- Harga baju ini sangat murah, dompetku saja sampai kosong dibuatnya.
- Kucingku memang penurut, tiada hari tanpa buang air di kasur.
- Saking baiknya, tidak ada yang mau berteman dengan anak itu.
- Cuaca hari ini sangat panas, tubuhku rasanya mau membeku.
- Dia adalah orang yang tepat waktu, selalu datang satu jam setelah acara berlangsung.
Ciri-ciri Majas Ironi
Majas ironi juga biasa dikenal sebagai sindiran halus. Berbeda dengan sarkasme yang dilontarkan secara agresif dalam bentuk kritikan kasar, majas ironi berupa singgungan halus, pujian halus, dan memerintah secara halus. Ujaran ironis juga bisa saja diucapkan sembari bercanda kepada lawan bicara. Secara umum, berikut ini ciri-ciri majas ironi:
- Kalimat yang dilontarkan bertentangan dengan makna sesungguhnya.
- Kalimat atau ungkapan bermakna tersirat, sehingga pembaca maupun lawan bicara perlu menerka-nerka terlebih dahulu.
- Gaya bahasa yang digunakan cenderung halus dan tidak frontal.
Itulah pengertian, ciri-ciri dan contoh majas ironi. Sebagai tambahan informasi, selain ironi, sarkasme dan sinisme juga termasuk dalam majas sindiran.
LALA DITA PANGESTU
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.