Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di balai pajang MD Art Space, Wisma Mulia, sebuah gedung megah di kawasan Kuningan, Jakarta, sesuatu yang kontras dihadirkan di hadapan kita. Hampir seluruh kenangan pahit, kecemasan, dan mungkin sia-sianya hidup—dalam arti yang berawal akan berakhir dan yang tumbuh dengan sendirinya akan luruh—dibangkit-bangkitkan dari situ lewat seni patung. Bantal-bantal itu dihadirkan selaku tamsil sebuah jeda, serupa interupsi pada kita yang tak pernah berhenti bergerak dan berbuat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo