Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Mencuri Raden Saleh Hampir Tayang, Inilah Asal Usul Nama Jalan Itu di Cikini

Kantor Pos Cikini yang dibangun pada 1920 juga berada di lahan Saleh. Sedangkan rumah Raden Saleh sendiri kini digunakan sebagai kantor RS PGI Cikini.

28 Juli 2022 | 09.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nama bapak seni lukis modern Indonesia Raden Saleh, tak lekang oleh zaman. Berbagai kota mengabadikannya sebagai nama jalan. Hari-hari ini nama maestro Indonesia menjadi topik utama dalam film: Mencuri Raden Saleh. Film ini akan tayang di layar lebar mulai 25 Agustus 2022, bulan depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Jakarta Pusat, Jalan Raden Saleh berada di tempat penting dengan bangunan-bangunan penting. Raden Saleh Menurut laman 
antaranews.com, rumah Menteri Luar Negeri Indonesia pertama, Achmad Soebardjo adalah salah satu bangunan penting yang digunakan sebagai Kantor Kementerian Luar Negeri, berada di kawasan bekas rumah Raden Saleh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karya Raden Saleh Sjarief Bustaman diabadikan di museum terkenal di berbagai negara. Ia pelukis yang terlahir dari keluarga Jawa ningrat dengan darah Arab. Kegemaran Raden Saleh melukis sudah terlihat saat bersekolah di sekolah rakyat. Sejak remaja, Raden Saleh telah belajar teknik seni lukis dari pelukis keturunan Belgia, A.A. J. Payen.

Tanahnya di Cikini

Awalnya, mulai 1829 hingga 1852 ia berkelana keliling Eropa untuk belajar melukis sebelum kembali dan membeli sebidang tanah di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, sekarang. Dilansir dari antaranews, saat berada di Eropa, ia sangat terinspirasi dengan keberadaan Istana Callenberg di Jerman sehingga membangun rumah berdasarkan inspirasi istana itu.

Pada 1864, karena banyaknya lahan yang dimiliki Raden Saleh, sebagian tanahnya dihibahkannya kepada pemerintah kolonial untuk dijadikan kebun binatang dan taman umum. Oleh pemerintah kolonial, kebun binatang dan taman umum itu dipindahkan ketika Kebun Binatang Ragunan selesai dibangun.

Di masa kemerdekaan, bekas lahan itu digunakan sebagai pusat seni budaya Taman Ismail Marzuki, yang diresmikan pertama kali oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Kantor Pos Cikini yang dibangun pada 1920 juga berada di lahan Saleh. Akan halnya rumah Raden Saleh sendiri kini digunakan sebagai kantor RS PGI Cikini.

Pemerintah DKI Jakarta berencana merevitalisasi kawasan Cikini sebagai  tujuan wisata perkotaan atau urban tourism karena memikiki nilai sejarah yang bisa menjadi daya tarik wisata.


MUHAMMAD SYAIFULLOH

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus