Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film terbaru karya Hanung Bramantyo tayang pada, 22 Mei 2024 Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, menyajikan perjalanan emosional yang mendalam dengan menampilkan karakter-karakter yang kompleks. Film ini mengeksplorasi tema-tema keimanan, moralitas, dan tantangan hidup melalui kisah tiga karakter utamanya yaitu Kiran, Darul, dan Hudan. Film ini diangkat dari novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M. Dahlan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Begitu pentingnya yang namanya kemerdekaan dan kebebasan berekspresi. Karena di dalam seni, baik itu satra, film, lagu, atau apapun itu sebetulnya autokritik," kata Hanung Bramantyo dalam konferensi pers di Epicentrum XXI pada Jumat, 17 Mei 2024
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Antara, ini tiga karakter utama pada film ini, yaitu:
1. Kiran (Aghniny Haque)
Kiran mahasiswi yang awalnya memiliki tujuan mulia dalam hidupnya melalui jalur dakwah. Namun, nasib tragis menghampirinya ketika ia terjebak dalam kelompok radikal. Setelah mengalami berbagai kekecewaan dan penderitaan, Kiran mulai mempertanyakan keyakinannya sendiri. Pada akhirnya, kekecewaan mendalam membawanya ke dalam dosa yang tak terbayangkan. Transformasi karakter Kiran menjadi inti dari film ini, menggambarkan perjuangan antara keimanan dan realitas hidup yang pahit.
2. Darul (Andri Mashadi)
Darul teman kampus Kiran yang juga aktif dalam kegiatan keagamaan. Bersama Kiran, ia sering berdiskusi tentang keimanan dan mulai mempertanyakan keyakinan mereka sendiri. Darul digambarkan sebagai sosok yang sangat baik, peduli, dan taat kepada agamanya. Namun, seperti Kiran, ia juga menghadapi ujian yang mengguncang ketaatannya. Karakter Darul menunjukkan, bahkan orang yang paling taat sekalipun bisa mengalami krisis keimanan.
3. Hudan (Samo Rafael)
Hudan mahasiswa yang memiliki pandangan humanis dan lingkungan yang kuat, serta menjunjung tinggi nilai kesetaraan dan kemanusiaan. Berbeda dari karakter lainnya, Hudan berfokus menjadi orang yang baik terhadap sesama daripada mengejar yang ada setelah kematian. Hudan adalah representasi dari idealisme dan nilai-nilai kemanusiaan yang mencoba bertahan di tengah krisis moral dan keagamaan.
YUNI ROHMAWATI | ANTARA