Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Screenplay Bumilangit mengumumkan sederet aktor dan aktris yang akan meneruskan kisah superhero Indonesia setelah Gundala. Sejumlah nama aktor dan aktris menjadi pahlawan super selanjutnya dari Jagat Sinema Bumilangit Jilid 1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Creative Producer Bumilangit yang juga sutradara Joko Anwar mengatakan proyek ini menampilkan talenta terbaik Indonesia di depan dan di balik layar. "Kami pilih berdasarkan skill," ujar Joko Anwar di Jakarta, Minggu 18 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka yang akan menjadi pahlawan super selanjutnya setelah Abimana Aryasatya memerankan Gundala antara lain Nicholas Saputra sebagai Aquanus, Pevita Pearce sebagai Sri Asih. Ada juga Chelsea Islan sebagai Tira, Chicco Jerikho sebagai Godam, Joe Taslim sebagai Mandala, Tara Basro sebagai Merpati.
Joko Anwar menjelaskan karakter-karakter berbeda ini akan muncul satu persatu dalam film berbeda. Setelah Gundala, ada tujuh karakter dari film yang dipersiapkan dan dibedakan dalam dua era yakni Jawara dan Patriot.
Tujuh karakter ini antara lain Sri Asih, Godam dan Tira, Si Buta dari Gua Hantu, Patriot Taruna, Mandala, Gundala Putra Petir dan Patriot. "Kami sudah membuat benang merah cerita dan perkembangan tiap karakter. Nantinya dikembangkan lagi oleh setiap sutradara dan penulis untuk tiap filmnya. Jadinya, karakter dan cerita akan sangat terjaga," tutur Joko.
Jagat Bumilangit dimulai sejak era Letusan Toba 75 ribu SM dan terbagi atas empat era yakni Era Legenda, Jawara, Patriot, dan Revolusi. Era Jawara adalah masanya para pendekar di masa kerajaan nusantara. Setidaknya ada dua karakter dari periode ini, yakni Si Buta dari Gua Hantu dan Mandala. Patriot adalah masanya Gundala, Sri Asih, Godam, Tira dan Sembrani.
Pada kesempatan itu, Produser Screenplay Bumilangit, Bismarka Kurniawan berharap peluncuran Jagat Sinema Bumilangit bisa memberikan semangat baru bagi industri kreatif di Indonesia. "Karya anak bangsa harus jadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan di pasar internasional," kata dia.