Para pemenang kali ini

BARU untuk novel-novel tahun 1977, terpilih oleh Yayasan Buku Utama karya fiksi yang penerbitnya ternyata bukan khusus menerbitkan buku-buku sastra. Tahun-tahun sebelumnya selalu bukbuku terbitan Dunia Pustaka Jaya yang keluar sebagai pemenang. Di antaranya Harimau! Harimau! (1975), Astiti Rahayu dan Cinta Sekolah Rakyat (1976). Itu menggembirakan, kata Sapardi Djoko Damono, salah seorang juri untuk pemilihan periode tahunl976 dan 1977. Ternyata buku-buku sastra juga diterbitkan oleh penerbit yang bukan khusus sastra dan dibaca orang. Dan memang sekarang susah dibedakan secara difinitif, mana yang sastra dan mana yang bukan sastra, tambah Sapardi. YBU yang didirikan tahun 1972 itu sekarang diketuai Dr. Daoed Joesoef. Sejak beberapa tahun yang lalu memberikan hadiah untuk buku-buku fiksi, non-fiksi pengetahuan alam dan nonfiksi pengetahuan sosial untuk bacaan remaja Yang terakhir itu baru diselenggarakan untuk buku-buku terbitan tahun 1977. Karena itu para juri kelompok non-fiksi pengetahuan sosial sedikit mengalami kesulitan. Menurut ketua juri, Prof. Dr. Winarno Surakhmad kepada Said Muchsin dari TEMPO. ternyata sulit mencari buku pengetahuan sosial yang baik bagi remaja. Adapun kriteria untuk kelompok pengetahuan sosial itu antara lain harus asli, mengakibatkan pembaca memiliki pengetahuan/ketrampilan sosial lebih daripada sebelum membaca, harus mengupas masalah yang tumbuh dalam masyarakat. Untuk tahun 1977 ini keluar sebagai pemenang kelompok non-fiksi pengetahuan alam ialah Taman Firdaus Terakhir karya Slamet Suseno untuk kelompok non-fiksi pengetahuan sosial Menuju Kesejahteraan Jiwa karya Anna Alisyahbana, M. Sidharta dan M.A.W. Brouwer untuk karya fiksi ada dua pemenang Arjuna Mencari Cinta (Yudhistira Ardi Noegraha) dan Raumanen (Marianne Katoppo)- Tiap kelompok pemenang mendapat Rp 1 Juta.