Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Buya Hamka tidak bisa dipisahkan dari kitab Tafsir Al-Azhar yang ditulisnya. Buku ini berasal dari ceramah atau kuliah Subuh yang disampaikan ulama dan sastrawan itu di Masjid Agung Al-Azhar sejak 1959. Tapi, sampai akhir 1964, saat ia dipenjarakan pemerintahan Soekarno, buku itu belum juga diselesaikan.
Penahanan Buya Hamka Datangkan Hikmah
Di balik penahanan selama dua tahun itu, mendatangkan hikmah bagi Buya Hamka. Ia justru memanfaatkan kesempatan berada di balik jeruji besi itu untuk merampungkan penulisan Tafsir Al-Azhar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam film Hamka & Siti Raham Vol. 2, diceritakan bagaimana proses Hamka merampungkan kitab Tafsir Al-Azhar di dalam tahanan. Saat ia dinyatakan bebas, Siti Raham, istrinya beserta anak-anaknya menyambut dengan sukacita dan memberikan hadiah berupa kitab Tafsir Al-Azhar yang sudah dijilid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fajar Bustomi, yang menyutradarai film ini, menuturkan hikmah yang dialami Hamka karena dipenjara. "Mungkin, kalau Buya Hamka tidak dipenjara, belum tentu bisa menyelesaikan Tafsir Al-Azhar. Apalagi, waktu itu beliau sangat sibuk dengan dakwahnya. Di film ini, Siti Raham juga selalu mengingatkan Buya untuk menyelesaikan Tafsir Al-Azhar," ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Selasa, 5 Desember 2023.
Buya Hamka Tetap Anggap Soekarno Sahabat
Sutradara film trilogi Dilan ini juga menambahkan, dalam film Hamka dan Siti Raham Vol. 2 ini Buya Hamka tetap menganggap Presiden Soekarno sebagai sahabatnya dan orang hebat." Film ini tidak mendiskreditkan siapapun. Bahkan Hamka tetap memenuhi wasiat Presiden Soekarno untuk menjadi imam salat jenazah saat Presiden Soekarno meninggal. Itu membuktikan bahwa Buya Hamka menganggap Soekarno sebagai sahabatnya dan orang yang hebat," tutup Fajar Bustomi.
Film Buya Hamka sendiri, diperankan oleh Vino G Bastian, Laudya Chintya Bella, Anjasmara, Alfie Alfandi, Roy Sungkono dan Bima Azriel. Film ini akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 21 Desember 2023.
Pilihan Editor: Mengenang 42 Tahun Buya Hamka Berpulang, Ini Saat Terakhir Ketua MUI dan Penulis Di Bawah Lindungan Ka'bah