Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Colombiana
Genre: Drama Aksi
Sutradara: Olivier Megaton
Skenario: Luc Besson, Robert Mark Kamen
Pemain: Zoe Saldana, Michael Vartan, Lennie James, Cliff Curtis
Produksi: Europa Corp, Canal+, dan Stage 6 Films
Kisah pembunuhan berantai berlatar belakang dendam pribadi tampaknya selalu mempunyai daya tarik. Meskipun berkali-kali diusung ke layar lebar, lewat racikan yang pas, film-film bertema seperti ini tetap mampu membuat penonton penasaran. Apalagi kalau pelakunya seorang perempuan. Inilah yang ditawarkan sutradara Olivier Megaton lewat film terbarunya, Colombiana.
Colombiana bercerita tentang seorang perempuan muda bernama Cataleya. Pada usia sembilan tahun, dia menyaksikan orang tuanya tewas dibunuh Marco, tangan kanan gembong narkotik Kolombia, Don Luis. Sang ayah, Fabio, dianggap berkhianat karena berniat hengkang dari bisnis yang dibangun Luis. Cataleya berhasil lolos dari kejaran para pembunuh. Berbekal chip berisi data penting yang dia serahkan kepada agen CIA, juga dengan kecerdikannya, Cataleya kecil (Amandla Stenberg) berhasil hijrah ke Chicago, Amerika Serikat, dan bertemu dengan pamannya, Emilio.
Berbekal gemblengan Emilio, yang kenyang asam garam dunia hitam, Cataleya tumbuh menjadi seorang pembunuh profesional berdarah dingin yang tangkas dan cerdas. Kepiawaian membuatnya sulit dilacak. Dia terus mencari Marco dan Don Luis. Untuk memancing mereka, dia selalu menandai tubuh korban-korbannya, yang kebanyakan bos penjahat, dengan lukisan berbentuk anggrek serupa namanya, catalya, yang hanya tumbuh di Kolombia.
Dari segi cerita, tak banyak kejutan yang ditawarkan Colombiana. Meskipun menawarkan plot yang berbeda, film ini masih menyodorkan resep biasa. Ada adegan aksi yang menggambarkan keahlian sang jagoan, agen baik dan jahat, intrik, beberapa twist ringan, dan tentu saja kisah asmara yang ”panas”. Tak bisa tidak, sosok Cataleya mengingatkan kita pada sosok perempuan perkasa yang diperankan Angelina Jolie dalam film Salt. Juga sosok perempuan serupa—jagoan yang mematikan, lihai membunuh, pintar menembak, yang tidak kalah berkelahi dengan pria—dalam Leon ataupun La Femme Nikita.
Bukan kebetulan pula bila dua film terakhir itu skenarionya ditulis oleh orang yang sama, Luc Besson, sutradara asal Prancis yang juga sukses lewat film The Fifth Element. Dalam film ini, Besson berduet dengan penulis Robert Mark Kamen, yang dikenal lewat The Karate Kid. Seperti film Besson sebelumnya, From Paris with Love, District 13: Ultimatum, Transporter, dan Hitman, film ini tak hanya dipenuhi aksi baku tembak, tapi juga sajian visual dengan teknik editing yang memukau.
Colombiana berlatar Kota Bogota pada 1992 dengan permukiman padat. Ketegangan terbangun sejak menit-menit awal. Untungnya, Megaton, yang pernah menggarap The Red Sirens dan Transporter 3, tak tergoda untuk menampilkan adegan-adegan sadistis. Pembunuhan ayah dan ibu Cataleya, misalnya, tidak diperlihatkan secara gamblang. Cukup diwakili oleh tatapan mata dan ekspresi wajah Cataleya yang di-shoot secara close-up, kita tahu pembunuhan itu telah terjadi.
Zoe Saldana sanggup menampilkan akting menarik dalam film ini. Tubuhnya yang benar-benar langsing membuatnya luwes bergerak ke sana-kemari. Dan, yang menarik, aktris berbakat ini mampu menghadirkan sosok perempuan pembunuh berdarah dingin yang diam-diam sering menangis.
Nunuy Nurhayati
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo