Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Radja menjadi sorotan setelah merilis lagu Apa Sih pada Sabtu, 21 Desember 2024. Apa Sih menjadi polemik karena diduga plagiat lagu Rose Blackpink dan Bruno Mars berjudul APT. Dugaan plagiarisme tersebut meluas hingga platform musik Spotify menghapus lagu Apa Sih itu. Kendati demikian, video musik lagu tersebut masih tersedia di platform YouTube. Gitaris Radja Moldy mengatakan tidak akan menghapus video klip tersebut. “Kalau di-take down enggak mungkin. Biarin aja running,” kata Moldy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polemik Lagu Apa Sih
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Video Klip
Tidak hanya musiknya, video klip Apa Sih juga dianggap meniru konsep dan gaya visual APT. Dalam video musiknya, Vadel Badjideh dan kakaknya, Bintang Badjideh, ikut tampil dengan gaya yang disebut-sebut mirip Bruno Mars. Penampilan Cinderella dalam video klip itu juga mengingatkan dengan sosok Rose Blackpink gaya rambut dicepol dua serta jaket kulit hitam.
2. Stiker Monyet
Kontroversi lagu Apa Sih semakin memanas setelah model video musiknya, Vadel Badjideh, melayangkan protes. Vadel kecewa karena wajahnya dalam video tersebut ditutupi dengan stiker monyet.
“Hari Sabtu kemarin, video klip yang gue tunggu-tunggu keluar. Tapi, muka gue diganti sama monyet. Apakah karena gue sering dikatain kayak monyet atau kera, gue enggak tahu maksud dari Band Radja itu apa,” kata Vadel dalam unggahan Instagram Story-nya.
Vokalis Radja Ian Kasela menanggapi protes tersebut dengan mengatakan bahwa keputusan untuk menggunakan elemen tersebut tidak bermaksud menghina. “Toh itu juga enggak ngatain dia monyet. Justru kita mau menggiring publik kalau dia Bruno Mars Indonesia,” katanya dalam konferensi pers.
3. Tanggapan Soal Dugaan Plagiarisme
Melalui video unggahannya di Instagram pada Kamis, 26 Desember 2024, Ian Kasela menegaskan bahwa dirinya tidak merasa perlu memberikan penjelasan dan tak ambil pusing soal tudingan plagiarisme. “Terkait lagu Apa Sih yang baru kami rilis, memang banyak sekali komen. Di situ rasanya gue tidak perlu memberikan tanggapan,” katanya.
Menurut dia lirik lagu Apa Sih sudah mewakili pernyataan Radja. Ia juga mengatakan bahwa warganet bebas berkomentar apa saja. Menurut Ian, publik memiliki hak untuk menyukai atau tidak suka karya mereka. “Jadi, kalau teman-teman mau komen apa pun, terserah. Yang jelas, di dalam lirik lagu Apa Sih itu sudah sangat terang benderang,” ucapnya.
4. Klarifikasi Moldy
Moldy mengakui bahwa lagu Apa Sih memang terinspirasi dari APT milik Bruno Mars dan Rose Blackpink. “Apa salahnya sih kita meniru yang bagus? Bukan meniru yang jelek ya,” kata Moldy dalam konferensi pers yang dirilis di YouTube Insertlive pada Jumat, 27 Desember 2024
Namun, Moldy menegaskan bahwa inspirasi itu diolah dengan gaya khas Radja. Ia juga mengaku tak melanggar hak cipta atau aturan lainnya. “Kalau musik, kami dapat influence dan inspirasi ya boleh-boleh aja. Yang penting tidak mengambil hak orang lain. Jadi, kami berkreasi sendiri, diolah dengan gaya kami,” katanya.
Ian Kasela menambahkan, bahwa meniru hal positif bukan kesalahan. “Lagian, basic hidup kan juga meniru,” kata dia menimpali.
Adinda Jasmine, Raden Putri Alpadillah Ginanjar berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Radja Tetap akan Bawakan Lagu Cinderella Meski Dilarang Ipay