Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SENJATA utama seorang kartunis adalah metafora. Makin cerdik dia memainkan metafora, makin humor-humornya tak akan jatuh pada satire yang klise. Makin ide-ide visualnya menyegarkan, makin sindiran-sindirannya menggigit—boleh jadi menjengkelkan bagi pihak yang dikritik—menyengat, membuat kecut, tapi mungkin sekaligus mengundang senyum dan perenungan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo