Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Profil Gesang, Maestro Keroncong Peraih Penghargaan dari Kaisar Akihito

Gesang, maestro keroncong ini menciptakan banyak lagu selain Bengawan Solo. Ia memperoleh penghargaan dari Kaisar Akihito.

4 Oktober 2021 | 14.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang terkenal tidak hanya di Indonesia, namun juga di berbagai belahan dunia, khususnya Jepang. Hal tersebut karena lagu yang diciptakan pada tahun 1940 ini didengarkan oleh tentara Jepang dan 'dibawa' ke negaranya. Lagu ciptaannya telah dibuat ke dalam 13 bahasa, termasuk bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan bahasa Tionghoa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nama lengkapnya adalah Gesang Martohartono. Ia lahir Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 1 Oktober 1917 dan meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 20 Mei 2010 di usianya yang ke-92 tahun. Gesang yang merupakan penyanyi sekaligus pencipta lagu terkenal melalui lagunya, yaitu Bengawan Solo hingga dikenal sebagai “maestro keroncong Indonesia". 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gesang awalnya bukan seorang pencipta lagu, melainkan seorang penyanyi lagu-lagu keroncong untuk acara dan pesta kecil-kecilan di Solo. 

Sebagai bentuk penghargaan atas jasanya terhadap perkembangan musik keroncong, Jepang mendirikan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo pada tahun 1983. Pengelolaan taman ini didanai oleh Dana Gesang, sebuah lembaga yang didirikan untuk Gesang di Jepang.

Pada 2007 silam, ia dirawat di rumah sakit PKU Solo serta menjalani operasi prostat.  Januari 2010, Gesang masuk rumah sakit kembali, tak lama kemudian beliau pun berpulang.

Selanjutnya, Gesang masuk rumah sakit Rabu 13 Mei 2010 karena gangguan pernafasan dan infeksi kandungan kemih. Pada tanggal 16 Mei 2021, ia masuk ICU RSU Solo karena mengalami penurunan tekanan darah. Selasa, 18 Mei 2010 Gesang digosipkan meninggal dunia, akan tetapi kabar tersebut ternyata tidak benar.

Inilah beberapa lagu ciptaannya, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa:

  • Bengawan Solo
  • Jembatan Merah
  • Pamitan (versi bahasa Indonesia dipopulerkan oleh Broery Pesulima)
  • Caping Gunung
  • Ali-ali
  • Andheng-andheng
  • Luntur
  • Dongengan
  • Saputangan
  • Dunia Berdamai
  • Si Piatu
  • Nusul
  • Nawala
  • Roda Dunia
  • Tembok Besar
  • Seto Ohashi
  • Pandanwangi
  • Impenku
  • Kalung Mutiara
  • Pemuda Dewasa
  • Borobudur
  • Tirtonadi
  • Sandhang Pangan
  • Kacu-kacu
  • Caping Gunung
  • Jago Kluruk

Komponis Gesang, meraih penghargaan Kebudayaan darai Kementerian Kebudayaan dan Priwisata pada 2010 dan sebelumnya memperoleh anugerah Bintang Kehormatan dari Kaisar Akihito pada 1992. Dan, sempat pula diwacanakan memperoleh penghargaan sebagai pahlawan nasional.

VALMAI ALZENA KARLA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus