Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Profil S. Tidjab, Penulis Sandiwara Radio Tutur Tinular yang Legendaris

Sosok S. Tidjab dikenal sebagai penulis legendaris sandiwara radio di Indonesia, era 1980-1980-an.

2 Maret 2022 | 14.01 WIB

S. Tijab. wikipedia.org
Perbesar
S. Tijab. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - S. Tidjab merupakan sosok legendaris asal Indonesia yang dikenal sebagai penulis skenario sandiwara radio. Kemahiran S. Tidjab di bidang ini telah terbukti dari beberapa karya yang dihasilkannya, seperti Tutur Tinular, Kaca Benggala, dan Mahkota Mayangkara yang populer era 1980-1990-an. Saat itu, lebih dari 400 radio di seluruh Tanah Air menyiarkan sandiwara radio karyanya.

Melansir dari korantempo.co, laki-laki kelahiran 14 Maret 1946 ini merupakan penulis skenario karya, baik radio, sinetron, maupun film. Karya-karya S.Tidjab mampu membuat para pendengar atau penonton terbawa suasana ke cerita sandiwara radio garapannya. Beberapa karya sandiwara radio terkenal milik S. Tidjab antara lain Tutur Tinular, Mahkota Mayangkara, Kaca Benggala, Kidung Keramat, Pelangi di atas Glagahwangi, Kasih Sepanjang Jalan, dan Asmara di Tengah Bencana.

Karya Tutur Tinular menjadi karya yang melekat dari sosok S. Tidjab, sebuah kisah kolosal dengan tokoh utamanya, Arya Kamandanu beserta tokoh-tokoh lainnya, seperti Arya Dwipangga, dan Mpu Tong Bajil. Saking terkenalnya sandiwara radio ini, Tutur Tinular kemudian diadaptasi menjadi serial televisi. Kisah ini mengambil latar belakang sejarah ketika runtuhnya Kerajaan Singasari dan berdirinya Kerajaan Majapahit. Sandiwara radio ini mulai disiarkan pertama kali pada 1 Januari 1989. 

Melansir dari filmindonesia.or.id, karya-karya sinetron dan film milik S. Tidjab pun tidak kalah menarik. Beberapa judul sinetron dan film yang ditulisnya seperti Mahkota Majapahit, Mahkota Mayangkara, Tutur Tinular: Pedang Naga Puspa (1989), Babad Tanah Leluhur I: Rahasia Bukit Tengkorak (1990), Babad Tanah Leluhur II: Banyu Cakra Buana (1991), dan Tutur Tinular II: Naga Puspa Kresna (1991), Tutur Tinular III: Pendekar Syair Berdarah (1992), dan Tutur Tinular IV: Mendung Bergulung di Atas Majapahit (1992). 

Pada 1 Maret 2019 lalu, S. Tidjab tutup usia karena penyakit kanker rektum yang dideritanya.  Diketahui, penyakit kanker rektum telah diderita S. Tidjab selama dua tahun. S Tidjab meninggal di usianya yang ke-72 tahun di Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak, Depok, Jawa Barat. S. Tidjab dimakamkan di TPU Depok pada 2 Maret 2019.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Sandiwara Radio Kembali Digemari, ini Kata Dian Sastro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus