Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Ivan Illich: Sekedar Catatan

Pendeta Ivan Illich dinilai sebagai tokoh yang kontradiksi. Ia demokrat, radikal, pemboros, pertapa, elitis yang konservatif Arif & juga badut. Ia senang berkelana ke seluruh penjuru dunia. (kom)

25 November 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BEBERAPA kali TEMPO memuat nama Ivan Illich. Dan pada penerbitan 23 September, Sdri. Marianne Katoppo 5th dengan nada rada tersinggung mencoba menjelaskan hal ihwal Illich. Namun buat orang awam rasanya perlu juga diketahui siapa sebenarnya Ivan Illich ini. Illich dilahirkan l926 di Wina. Ayahnya seorang tuan tanah dan ahli mesin di Jerman, berasal dari keluarga Dalmatia. Ibunya Yahudi Sefardim dari Spanyol. Jiwanya penuh kontradiksi. Ia adalah pendeta, demokrat radikal, pemboros dan pertapa. Seorang elitis yang konservatif, arif dan juga badut. Dia mengembara keliling dunia menyatakan perang terhadap industri dan ideologi. Biarpun dia mencela kejelekan alat transpor yang berkecepatan tinggi, tetap saja dia naik pesawat jet ke mana-mana. Di mata lawan-lawannya dia adalah pelamun yang telah dihipnotis ajaran Marx mengenai sistim produksi kaum kapitalis yang paradoks. Tapi buat kawan-kawannya dia mengeritik sosial dengan lidah tajam dan hati yang luhur. Illich mengalami pahitnya pengaruh yang disebabkan ideologi tatkala dia dikeluarkan dari sekolah Austria tahun 1930, lantaran dia masih punya darah Yahudi. Dia pergi ke Italia, belajar proses pembentukan kristal. Kemudian mengambil jurusan filsafat pada Universitas Salzburg, lalu memutuskan untuk jadi seorang pendeta Katolik Romawi. Karena bakatnya di bidang filsafat dan bahasa, dia langsung masuk dalam Korps Diplomatik Vatikan. Tapi dia minta dikirim ke New York saja. Dia bekerja sebagai pendeta di sebuah paroki orang-orang Puerto Rico. Tahun l956 diangkat jadi wakil Rektor Universitas Katolik di Puerto Rico. Tahun 1960 bentrok dengan atasannya karena menentang partai politik Katolik yang dibentuk untuk menghantam pemerintah Luis Munoz Marin. Uskup memerintahkan Illich meninggalkan daerah itu. Illich balik ke New York dan bergabung dengan Universitas Fordham. Tambah gelisah, dan mengimpikan bisa mendirikan sebuah pusat pendidikan yang radikal. Itulah yang membikin dia pergi ke Santiago, mencari tempat yang cocok. Tapi tempat yang dimauinya akhirnya adalah Cuernaca Meksiko, di bawah kekuasaan seorang uskup yang radikal, Sergia Mendez Arceo. Dengan restu Arceo, Illich mendirikan Pusat Dokumentasi Interkulturil. Kalangan gereja mencurigai gagasan ini. Tahun 1968, Illich yang sudah jadi monsignor muncul di Vatikan -- untuk menjawab tuduhan bahwa dia tidak bijaksana, fanatik, tukang hipnotis, pembangkang dan hanya mengakui keuskupan Cuernaca saja. Vatikan melarang semua pendeta, para biarawan-biarawati menghadiri seminar-seminar Pusat Dokumentasi Interkulturil itu. Illich berhenti dari segala kegiatan gereja dan kependetaannya. Namun dia tetap sembahyang setiap hari dan melakukan selibat. Walaupun dia merahasiakan kehidupannya dan rencana-rencananya yang akan datang, dia tetap berkelana dan mengingatkan orang-orang yang mau percaya akan kehancuran yang dibuat oleh industri kapitalisme. Dia menolak anggapan seolah dia telah menawarkan suatu pandangan hidup utopia. Dia hanya menerangkan tindakan apa yang musti dielakkan untuk melindungi keluhuran manusia. Buatnya memberi derma lebih baik dari menjual barang dagangan. Dunia tidak dikuasai oleh derajat-derajat, nilai-nilai, angka-angka, ukuran-ukuran saja. Karya Illich merupakan sebuah polemik yang menantang pendirian-pendirian dan ideologi-ideologi yang dianggapnya ancaman bagi kemerdekaan manusia Dia mentertawakan segala usaha orang untuk menyelami jiwanya atau pun menjinakkan kata-katanya. J. SHAH RIAL Jln. Dr. Sahardjo Gg. Lontar Rt. 022/Rw. 06 No 6, Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus