BEBERAPA kali TEMPO memuat nama Ivan Illich. Dan pada penerbitan
23 September, Sdri. Marianne Katoppo 5th dengan nada rada
tersinggung mencoba menjelaskan hal ihwal Illich. Namun buat
orang awam rasanya perlu juga diketahui siapa sebenarnya Ivan
Illich ini.
Illich dilahirkan l926 di Wina. Ayahnya seorang tuan tanah dan
ahli mesin di Jerman, berasal dari keluarga Dalmatia. Ibunya
Yahudi Sefardim dari Spanyol.
Jiwanya penuh kontradiksi. Ia adalah pendeta, demokrat radikal,
pemboros dan pertapa. Seorang elitis yang konservatif, arif dan
juga badut. Dia mengembara keliling dunia menyatakan perang
terhadap industri dan ideologi. Biarpun dia mencela kejelekan
alat transpor yang berkecepatan tinggi, tetap saja dia naik
pesawat jet ke mana-mana. Di mata lawan-lawannya dia adalah
pelamun yang telah dihipnotis ajaran Marx mengenai sistim
produksi kaum kapitalis yang paradoks. Tapi buat kawan-kawannya
dia mengeritik sosial dengan lidah tajam dan hati yang luhur.
Illich mengalami pahitnya pengaruh yang disebabkan ideologi
tatkala dia dikeluarkan dari sekolah Austria tahun 1930,
lantaran dia masih punya darah Yahudi. Dia pergi ke Italia,
belajar proses pembentukan kristal. Kemudian mengambil jurusan
filsafat pada Universitas Salzburg, lalu memutuskan untuk jadi
seorang pendeta Katolik Romawi.
Karena bakatnya di bidang filsafat dan bahasa, dia langsung
masuk dalam Korps Diplomatik Vatikan. Tapi dia minta dikirim ke
New York saja. Dia bekerja sebagai pendeta di sebuah paroki
orang-orang Puerto Rico.
Tahun l956 diangkat jadi wakil Rektor Universitas Katolik di
Puerto Rico. Tahun 1960 bentrok dengan atasannya karena
menentang partai politik Katolik yang dibentuk untuk menghantam
pemerintah Luis Munoz Marin. Uskup memerintahkan Illich
meninggalkan daerah itu.
Illich balik ke New York dan bergabung dengan Universitas
Fordham. Tambah gelisah, dan mengimpikan bisa mendirikan sebuah
pusat pendidikan yang radikal. Itulah yang membikin dia pergi ke
Santiago, mencari tempat yang cocok. Tapi tempat yang dimauinya
akhirnya adalah Cuernaca Meksiko, di bawah kekuasaan seorang
uskup yang radikal, Sergia Mendez Arceo. Dengan restu Arceo,
Illich mendirikan Pusat Dokumentasi Interkulturil. Kalangan
gereja mencurigai gagasan ini.
Tahun 1968, Illich yang sudah jadi monsignor muncul di Vatikan
-- untuk menjawab tuduhan bahwa dia tidak bijaksana, fanatik,
tukang hipnotis, pembangkang dan hanya mengakui keuskupan
Cuernaca saja. Vatikan melarang semua pendeta, para
biarawan-biarawati menghadiri seminar-seminar Pusat Dokumentasi
Interkulturil itu.
Illich berhenti dari segala kegiatan gereja dan kependetaannya.
Namun dia tetap sembahyang setiap hari dan melakukan selibat.
Walaupun dia merahasiakan kehidupannya dan rencana-rencananya
yang akan datang, dia tetap berkelana dan mengingatkan
orang-orang yang mau percaya akan kehancuran yang dibuat oleh
industri kapitalisme.
Dia menolak anggapan seolah dia telah menawarkan suatu pandangan
hidup utopia. Dia hanya menerangkan tindakan apa yang musti
dielakkan untuk melindungi keluhuran manusia. Buatnya memberi
derma lebih baik dari menjual barang dagangan. Dunia tidak
dikuasai oleh derajat-derajat, nilai-nilai, angka-angka,
ukuran-ukuran saja.
Karya Illich merupakan sebuah polemik yang menantang
pendirian-pendirian dan ideologi-ideologi yang dianggapnya
ancaman bagi kemerdekaan manusia Dia mentertawakan segala usaha
orang untuk menyelami jiwanya atau pun menjinakkan kata-katanya.
J. SHAH RIAL
Jln. Dr. Sahardjo
Gg. Lontar Rt. 022/Rw. 06 No 6,
Jakarta Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini