INDONESIA DI PASIFIK
Oleh: Dr. G.S.S.J. Ratu Langie
Penerbit: Sinar Harapan, Jakarta, 1982 167 halaman
BERUSAHA menyorot posisi Indonesia dalam konstelasi politik
dunia menjelang PD II, dengan tata ekonomi yang mengalami
pergeseran-pergeseran tajam, buku ini tampil sebagai saksi
amannya dan sekaligus pengamat yang arif.
Jangkauan Ratu Langie meliput banyak hal: peta dunia yang
berubah di belahan utara, kecenderungan ekonomi dan politik
khususnya di Asia Pasifik, dengan Jepang sebagai pemeran utama
dan Indonesia masih negeri jajahan dalam "bentuknya yang modern
dan termurni." Ratu Langie menyimpulkan, daiam posisi ekonominya
sebagai penghasil bahan mentah, konsumen barang industri dan
garapan investasi asing, Indonesia berlaku pasif. Dan pada
bagian lain, Indonesia adalah sebuah rumahtangga sen-senan yang
rakyatnya hidup pada batas terendah, tingkat yang tidak dapat
dibayangkan menurut pengertian Barat.
Tingkat terendah itu istilahnya sekarang di bawab garis
kemiskinan. Dikatakan dalam buku ini, hampir abad silam, bahwa
60 juta orang Indonesia berada di bawah garis itu--dan sekarang
lebih dari 70 juta belum terangkat dari sana. Analisa Ratu
Langie mengiris tajam, masih bermanfaat untuk tdaah hari ini.
Juga untuk pengenalan lebih dalam seorang pejuang nasional
banyak segi: semula doktor dalam matematika dan fisika, Ratu
Langie kemudian menempuh karir sebagai guru, anggota Volksraad
dan wartawan.
Baik dan lancar, penerjemahan buku ini dari naskah bahasa
Belanda-nya dilakukan oleh S.I. Poeradisastra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini