Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Fiksi Klan Kera yang Menyeret Banyak Makna

Kingdom of the Planet of the Apes ini juga menyeret makna-makna yang juga membuat penonton terenyuh.

8 Mei 2024 | 22.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kingdom of the Planet of the Apes merupakan film garapan Wes Ball yang digagas dari tiga cerita yang berkelanjutan dari Rise of the Planet of the Apes (2011), Dawn of the Planet of the Apes (2014), dan War for the Planet of the Apes (2017). Film baru dari kumpulan Planet of the Apes yaitu Kingdom of the Planet of the Apes akan tayang lebih dulu di Indonesia yakni hari ini, Rabu, 8 Mei 2024. Film ini juga akan tayang di Amerika Serikat pada 10 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film Kingdom of the Planet of the Apes ini berdasarkan skenario yang ditulis oleh Josh Friedman, Rick Jaffa, Amanda Silver dan juga Patrick Aison. Film ini diyakini menjadi penutup dari kisah pemimpin kera atau Caesar. Meski sutradaranya beberapa kali berbeda, namun film ini tetap di tulis oleh Amanda Silver dan kawan-kawan. Cerita yang dihadirkan merupakan sambungan cerita tentang kumpulan klan kera pimpinan Caesar yang mempunyai misi menguasai Bumi.

Review Film Kingdom of the Planet of the Apes

Selama menonton film ini, bersiaplah untuk berpetualang bersama Noa (diperankan oleh Owen Teagu), kera muda dan cerdas dari klan yang berada di dalam lembah. Film ini akan membawa penonton masuk ke dalam sejarah para Caesar atau Kaisar yang sudah dijelsaskan pada film sebelumnya, yaitu War for the Planet of the Apes.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, jika penonton tidak mengikuti film-film Planet of the Apes sebelumnya, tenang saja, film ini akan bercerita secara lengkap tentang apa yang terjadi sebelumnya, jadi penonton tidak akan kebingungan. Maka dari itu, film ini sangat rapi digarap oleh Wes Ball.

Dalam film ini, petualangan Noan dan klan kera di dalamnya membawa sebuah pengetahuan dan cara pandang baru bagaimana seorang manusia yang begitu cerdas bisa mendesain apapun, termasuk kera yang bisa berbicara dan berpikir.

Film imaginer yang cukup apik juga untuk diimajinasikan. Kingdom of the Planet of the Apes ini juga menyeret makna-makna yang juga membuat penonton terenyuh. Mulai dari kisah persahabatan Noa dengan Anaya dan Soona. Lalu hubungan keluarga Noa dengan ayahnnya sang penakluk burung Elang dan juga ibunya.

Banyak adegan yang mengundang gelak tawa untuk menambah variasi atas ketegangan akibat aksi kejar-kejaran Noa dengan ajudan kerajaan Proximus, yang juga menculik klan kera untuk dijadikan pekerja. Jika di Indonesia, mungkin kita akrab dengan pekerja-pekerja Romusha tanpa bayaran sepeser pun. Kira-kira gambaran seperti itu yang nantinya akan penonton saksikan.

Film ini akan mengaduk-aduk perasaan penonton. Meski terlihat seperti animasi, namun film ini mampu membuat saya tersentuh. Tak sedikit penonton yang meneteskan air mata saat menonton film ini. Nilai-nilai di dalamnya juga bisa diambil untuk diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari.

Mengenai teknis filmnya, seperti film produksi 20th Century Fox lainnya, penonton akan dibuat kagum dengan animasi yang dibawakan dalam film ini. Saya pribadi tak mengalihkan pandangan selama film ini diputar hampir dua jam.

Sinopsis Film Kingdom of the Planet of the Apes

Sutradara Wes Ball memberikan kehidupan baru ke dalam sebuah pasar global yang berlatarkan tentang beberapa generasi di masa depan setelah pemerintahan Caesar atau Kaisar. Generasi ini menempatkan kera sebagai spesies dominan dan juga cerdas yang hidup secara harmonis dan manusia terpaksa hidup dalam bayang-bayang.

Beberapa kelompok belum pernah mendengar tentang Kaisar, sementara yang lain memutarbalikkan ajarannya untuk membangun kerajaan yang sedang berkembang. Kerajan ini dipimpin Proximus Caesar yang diperankan oleh Kevin Durand. Kekejamannya antara lain memperbudak klan kera untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.

Lalu, seekor kera muda bernama Noa yang diperankan oleh Owen Teague mendapati semua klannya diculik oleh kawanan kera yang kejam untuk diperbudak, hingga ia kehilangan keluarganya. Di tengah perjalanan pencarian, ia bertemu dengan Raka, yang diperankan oleh Pater Macon.

Raka merupakan generasi terakhir yang mengetahui segala hal tentang tentang sejarah kera, dan menceritakannya kepada Noa. Akhirnya, Noa melakukan perjalanan mengerikan yang akan menyebabkan dia mempertanyakan semua yang telah dia ketahui tentang masa lalu dan membuat pilihan yang akan menentukan masa depan kera dan manusia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus