Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sal Priadi mengaku tidak ada niat sedikitpun untuk membuat para pendengarnya semakin sedih dengan perilisan video musik 'Gala Bunga Matahari' pada Kamis, 8 Agustus 2024. Bersama Aco Tenriyagelli sebagai sutradara, Sal Priadi hanya berusaha mengemas dengan cara terbaik untuk lagu yang berhasil membuat banyak orang menangis setiap kali mendengarkannya.
"Kita kayak lagi mempersembahkan tempat yang terbaik buat lagunya," kata Sal Priadi dalam konferensi pers perilisan video musik 'Gala Bunga Matahari' di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2024. "Enggak ada niatan-niatan harus (dibikin) sedih."
Hal serupa juga diutarakan oleh Aco. Sebelum merealisasikan video musik 'Gala Bunga Matahari' yang dibintangi oleh Gempita Nora Marten dan Landung Simatupang, Aco banyak berdiskusi dengan Sal Priadi mengenai konsepnya. Keduanya sepakat untuk tidak membuat cerita yang sedih, sehingga dipilihlah warna-warna cerah dan visual yang menyenangkan.
"Gue ingin meng-embrace kehangatan lagunya. Kalau responsnya orang-orang jadi terharu, itu sudah di luar kontrol gue," kata Aco.
Sal Priadi Ingin Hadirkan Pengalaman Berbeda Lewat Video Musik 'Gala Bunga Matahari'
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempita Nora Marten membintangi video musik 'Gala Bunga Matahari' dari Sal Priadi. Foto: YouTube Sal Priadi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
'Gala Bunga Matahari' merupakan salah satu lagu dari album terbaru Sal Priadi yang dirilis pada 30 April 2024 bertajuk Markers and Such Pens Flashdisks. Sal Priadi sendiri tidak menyangka lagu tersebut bisa sampai seterkenal sekarang. Dengan sambutan yang luar biasa itu, Sal Priadi ingin memberikan pengalaman lain lewat video musik ini.
"(Video musik) ini seperti melengkapi lagunya, memberikan pengalaman yang berbeda," kata Sal Priadi. "Kita benar-benar melakukan ini dengan setulus-tulusnya."
Sal Priadi: Lagu 'Gala Bunga Matahari' Mencari Jalannya Sendiri
Sampai saat ini, lagu 'Gala Bunga Matahari' masih terus digunakan untuk menggambarkan kerinduan mereka terhadap orang-orang tercinta yang sudah tiada. Sal Priadi mengaku menangis ketika membaca cerita-cerita mereka di media sosial.
"Ketika lagu ini related dengan banyak orang, gue merasa lagu ini mencari jalannya sendiri untuk bisa datang ke pengalaman-pengalaman pribadi para pendengar. Kami hanya memberikan jalan terbaik untuk bisa menyampaikan atau mengantarkan lagu ini ke tempat-tempatnya," kata Sal Priadi.
Menurut Sal Priadi lagu 'Gala Bunga Matahari' bukan hanya soal kerinduan terhadap orang-orang yang sudah berpulang, tetapi justru ingin menyemangati mereka yang masih diberikan kesempatan untuk bisa terus menjalani hidup dengan sebaik mungkin. Seperti lirik lagunya, "Jalani hidup dengan penuh sukacita dan percaya kau ada dihatiku selamanya."