Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deretan perahu parkir di tepi pantai. Dua sosok berjalan di dekat situ. Emak menuntun Zein melangkahkan kakinya yang patah berpenyangga tongkat. ”Emak, kita pergi naik perahu saja, yuk?” anak lelakinya pasrah. Mata perempuan berkeriput itu memandang jauh ke laut, lalu membalas, ”Meski raga Emak tidak bisa melewati samudra itu, hati Emak sudah lama ada di situ.” Adegan yang sangat menyentuh.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo