Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Merangkum satu dekade perjalanan bermusiknya, Rizky Febian mencoba membaginya ke dalam 3 fase utama berisi pahit manis pengalamannya sebagai seorang musisi di industri hiburan Tanah Air. Ia tak pernah menyangka bisa menjalani karier yang diimpikan sejak lama hingga sejauh ini. Hal ini ia sampaikan dalam acara konferensi pers untuk tur “Perjalanan 10 Tahun Rizky Febian” yang digelar di bilangan Jakarta Selatan, Kamis, 1 Agustus 2024.
Fase Pertama Kesempurnaan Rizky Febian
Fase pertama adalah ketika namanya mulai dikenal setelah lagu “Kesempurnaan Cinta” mulai didengarkan khalayak ramai dan terus meluas hingga satu tahun setelah perilisannya. “Inget banget dulu tuh ketika rilis ‘Kesempurnaan Cinta’ pada 2015 dan ternyata orang mulai mengetahui,” katanya. Fase ini merupakan fase awal, di mana segalanya bermula.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada fase awal, pria 26 tahun itu masih belajar mencecap rasanya ketenaran, itu pun baru terasa di ujung lidah. Ia mengakui masih tidak mengerti bagaimana cara terbaik untuk menyikapinya. “Saat itu cukup kaget karena saat itu Iky belum tahu cara bermusiknya seperti apa dan bertanya-tanya kepada diri sendiri, ‘kalau lagunya sampai booming ini selanjutnya harus ngapain?’” ujarnya menanggapi “
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kejadian di luar dugaan tersebut justru membawanya untuk memasuki fase kedua, saat ia mulai secara profesional nyemplung di industri musik dengan bernaung di bawah sebuah label. Meski demikian, baginya fase ini merupakan masa-masa mentalnya ditempa sebagai seorang musisi yang baru merintis kariernya.
Iky memanfaatkan segala pengalamannya di bidang yang masih beririsan dengan dunia hiburan untuk kemudian diimplementasikan di bagian-bagian tertentu dalam karier bermusiknya. Ia mengaku pernah mencoba menjadi pembawa acara hingga ikut melawak dengan ayahanda, Sule, dan ilmu yang ia dapatkan dari sana ia aplikasikan, salah satunya untuk membantu meningkatkan kemampuannya tampil di depan umum.
Keliling dari Kafe ke Kafe
Di fase ini ia menyadari pentingnya mengenal diri sendiri lebih dulu sebelum mulai melangkah ke tahap selanjutnya. Sehingga, ia memutuskan untuk mencoba banyak hal, termasuk keliling dari kafe ke kafe agar karyanya bisa sampai ke lebih banyak telinga, agar ia bisa menemukan jati dirinya yang sesungguhnya.
Beranjak ke fase ketiga adalah saat suami Mahalini ini merefleksikan banyak hal. “Kembali lagi, bahwa ada banyak orang di belakang saya yang sangat berjasa selama perjalanan karier saya. Di samping orang tua dan Rizfelous (basis penggemar Rizky Febian) tentunya, orang-orang berjasa itu adalah para musisi senior saya,” katanya.
Menurut Rizky, para musisi senior ini banyak membantunya meningkatkan kepercayaan diri agar bisa bertahan di dunia hiburan. "Shout out untuk semua musisi senior saya.” Rizky kemudian menyebut beberapa nama musisi legendaris seperti mendiang Glenn Fredly, Tompi, Sandhy Sondoro, Marcell Siahaan, dan Armand Maulana yang secara kebetulan pernah bersinggungan dengannya dan menjadi alasan ia bisa sampai di titik ini.
Sowan ke Musisi Senior
“Pertama kali ke Jakarta, saya langsung memberanikan diri untuk nemuin mereka untuk memperbaiki diri. Setiap ada penyanyi senior pasti saya dekati untuk memperkenalkan diri dan meminta saran untuk menyikapi dunia musik, dan lainnya. Berkat mereka pikiran saya bisa menjadi lebih luas untuk bisa berfokus di dunia musik dan menjadi seperti sekarang ini,” ujarnya.
Tiga fase yang Iky sebutkan itu kemudian ia asosiasikan dengan tiga lagunya, yaitu fase pertama dengan "Kesempurnaan Cinta", fase kedua dengan "Tak Lagi Sama", dan "Cuek" untuk fase ketiga.
Selanjutnya, ia berniat menggelar tur ke 10 kota di Indonesia yang akan dimulai di Kota Bogor pada September mendatang. Bersama Katarsis sebagai promotor, tur ini diharapkan menjadi ajang perayaan sekaliguss capaian selanjutnya yang bisa membawanya ke fase kesuksesan berikutnya.