Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan Yudhistira Andi Noegraha Moelyana Massardi atau yang dikenal dengan nama Yudhistira ANM Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa, 2 April 2024 pukul 21.12 WIB. Ia meninggalkan seorang istri bernama Siska Massardi dan tiga anak, Iga Massardi, Matatiya Taya, dan Kafka Dikara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar duka itu disampaikan oleh saudara kembarnya, Noorca Marendra Massardi melalui pesan tertulis yang diterima Tempo. Isi pesan itu, Noorca meminta agar kesalahan saudara kembarnya itu agar bisa dimaafkan oleh sanak keluarga dan juga kolega.
Wafatnya Yudhistira ANM Massardi, Sastrawan Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Innalilahi wa innailaihi rojiun, Yudhistira ANM Massardi, wafat Selasa, 2 April 2024 pukul 21.12 WIB di RSUD Bekasi. Mohon dimaafkan segala kesalahannya, semoga khusnul khotimah dan amal ibadah almarhumah diterima Allah SWT, Aamiin," tulis Noorca pada Selasa, 2 April 2024 dalam pesan singkat.
Menurut informasi yang didapatkan Tempo, jenazah Yudhistira akan dibawa ke rumah duka yang terletak di Pondok Pekayon Indah, Jalan Pakis VB, Bekasi, Jawa Barat.
Iga Barasuara Sempat Ungkap Kondisi Yudhistira ANM Massardi Membaik
Yudhistira merupakan ayah kandung dari personel Barasuara, Iga Massardi atau yang dikenal dengan Iga Barasuara. Dalam Instagramnya, ia mengunggah foto ketika menggenggam tangan ayahnya yang terbaring di ranjang rumah sakit. "1954-2024," keterangan dalam foto itu. Diketahui, ayahnya itu lahir pada 28 Febuari 1954.
Pekan lalu, anak sulung dari penulis novel Arjuna Mencari Cinta itu sempat mengunggah foto ayahnya yang sedang berada di rumah sakitn dengan selang oksigen, tepatnya pada Selasa, 26 Maret 2024. Saat itu Iga menuliskan kondisi ayahnya telah membaik.
"Alhamdulillah bapak makin membaik, makasih doanya teman-teman. Insyaallah pak @yudisthiramasaardi_ Minggu ini bisa pulang ke rumah. Kalau mau nitip doa lagi masih boleh kah? Siapa tau berkenan. Makasih banyak yah," tulis Iga.
Tak lama, Iga menuliskan pesan tentang keikhlasan dan kematian yang ditulisnya di sebuah gambar berlatar hitam, dalam postingan terakhirnya. "Orang yang mulia, kematiannya akan meninggalkan pelajaran untuk yang hidup. Karena yang hidup sering lupa bahwa yang pasti hanyalah kematian. Dan sahabat dari kematian adalah kebaikan. Berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan kematian dan menerima kepastian," tulis Iga.