Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI era Orde Baru, tepatnya pada 1979-1995, produksi film-film mengeksploitasi seks dan kekerasan, seperti Jaka Sembung, Pembalasan Ratu Laut Selatan, Ratu Ilmu Hitam, serta Santet, yang di zamannya dianggap berkonotasi buruk meskipun laris manis. Uniknya, hingga kini film-film tersebut ternyata masih memiliki penggemar tersendiri tak hanya di Indonesia sebagai “klangenan” eksotisme di masa silam, juga di luar negeri (Bab 7, “Memburu Film-Film yang Tidak Diedarkan Ulang Kelangkaan dan Eksklusivitas”, halaman 219).
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Membaca Dunia B-Movie Kita"