Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Perkembangan teknologi tidak serta-merta mampu menghilangkan seni rupa tradisional yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena seni rupa telah menyatu dan masih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seni rupa tradisional dapat dimaknai sebagai kesenian yang berisi nilai-nilai filosofis yang berkaitan erat dengan tradisi yang dianut masyarakat. Karena itu, seni rupa tradisional dijaga kemurniannya secara turun-temurun. Berikut rangkuman informasi lebih lanjut mengenai seni rupa tradisional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengertian Seni Rupa Tradisional
Berdasarkan Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X karya Monika Irayati dan Sawaswati Dewi, seni rupa tradisional merupakan salah satu cabang karya seni rupa yang dikelompokkan berdasarkan pada waktu perkembangannya.
Seni rupa tradisional berkaitan erat dengan khazanah lokal budaya di daerah tertentu. Hal ini menyebabkan berbagai daerah biasanya memiliki karya seni rupa tradisional yang unik dan beragam.
Karya seni rupa traditional umumnya diwarnai dengan pelambangan (simbolis), baik dalam bentuk metafora binatang, tumbuhan, bangunan, atau figur manusia. Simbol tersebut banyak ditemui di candi-candi, motif hias kain tenun, bahkan perabotan sehari-hari. Seni rupa tradisional juga biasanya bersifat spiritual, religius, dan mitologis.
Fungsi Seni Rupa
Fungsi seni rupa sangat beragam, tergantung kepada latar belakang terciptanya karya seni tersebut. Secara umum, seni rupa berfungsi sebagai pendorong masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya, sebagai proses pembelajaran masyarakat terhadap segala sesuatu, baik nilai-nilai maupun fenomena alam.
Seni rupa juga berfungsi sebagai penyadaran terhadap peristiwa, baik sejarah, sosial, politik dan budaya, seni mampu mengisi dan mempengaruhi zamannya, dan seni sebagai penjaga nilai keindahan dan kemanusiaan dalam kehidupan masyarakat.
Keberadaan seni rupa menurut Feldman (1967) memiliki tiga fungsi utama dalam kehidupan manusia, yaitu:
- Fungsi Individual, seni digunakan untuk mengungkapan rasa/ emosi dengan cara memberi tanggapan dan penghayatan seseorang terhadap lingkungannya.
- Fungsi sosial kemasyarakatan, seni digunakan untuk kepentingan masyarakat luas seperti untuk penerangan, pendidikan, kesehatan, agama dan sebagainya.
- Fungsi fisik kebendaan, seni digunakan untuk keindahan di berbagai benda keperluan manusia: arsitektur, interior bangunan, furnitur, serta benda-benda pakai lainnya.
Contoh Seni Rupa Tradisional
Seni rupa tradisional adalah jenis seni rupa yang diciptakan dengan mematuhi pola, aturan, atau pakem tertentu yang berfungsi sebagai pedoman dalam proses berkarya. Seni rupa ini sering kali dapat direproduksi berkali-kali tanpa mengubah aturan maupun bentuk aslinya.
Aturan-aturan tersebut biasanya mencakup sejumlah aspek, seperti bentuk, pola, corak, pemilihan warna, bahan yang digunakan, hingga ukuran karyanya. Berikut beberapa contoh seni rupa tradisional yang ada di Indonesia.
- Wayang Golek
Wayang golek adalah seni pertunjukan khas Indonesia lainnya yang menggunakan boneka kayu berbentuk tiga dimensi menyerupai manusia. Boneka ini dimainkan oleh seorang dalang yang menceritakan kisah-kisah serupa dengan wayang kulit. Pertunjukan wayang golek lebih dikenal di wilayah Jawa Barat, terutama di daerah Sunda.
- Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka datar terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Boneka ini dimainkan dengan proyeksi bayangan di layar. Cerita yang disampaikan sering kali berasal dari epik seperti Ramayana dan Mahabharata, atau kisah lokal yang sarat nilai moral dan budaya.
- Tas Noken
Noken adalah tas tradisional yang unik dan khas dari Papua. Tas ini dibuat dari serat kulit kayu pohon seperti nenduam, nawa, atau anggrek hutan. Umumnya, tas ini dibawa dengan cara menggantungkan tali tasnya di kepala.
- Kain Songket
Songket adalah kain tenun tradisional yang dihiasi dengan benang emas atau perak, untuk memberikan kesan mewah dan elegan. Kain ini biasanya dikenakan pada acara adat dan upacara penting. Seni tenun songket dengan motif-motif khas banyak berkembang dalam budaya masyarakat di Sumatera.
- Kain Batik
Batik adalah seni menghias kain dengan menggunakan lilin sebagai penahan warna dalam proses pewarnaannya. Batik Indonesia telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Motif batik sangat bervariasi tergantung pada daerah asalnya, seperti Batik Solo dan Batik Jogja yang memiliki ciri khas masing-masing. Kini, batik dibuat dengan berbagai metode, seperti batik tulis dan batik cap.