Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Serba-serbi Film Dokumenter K-Pop Idols

Film dokumenter 6 bagian ini menampilkan bintang Korea-Amerika Jessi serta grup-grup K-pop yang sedang naik daun seperti Cravity dan Blackswan.

9 September 2024 | 18.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Apple Inc.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Serial film dokumenter terbaru Apple TV+, K-Pop Idols, yang tayang perdana pada Jumat, 30 Agustus, menawarkan pandangan mendalam tentang bagaimana industri K-pop merangkul keberagaman sembari menghadapi tantangan di bidang yang menuntut kesempurnaan.

Serial enam bagian ini menampilkan bintang Korea-Amerika Jessi serta grup-grup K-pop yang sedang naik daun seperti Cravity dan Blackswan, dan mendokumentasikan suka duka perjalanan karier mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari CNA, K-Pop dikenal dengan perpaduan vokal yang memukau serta koreografi yang presisi. Dalam serial ini, anggota Blackswan, Fatou dan Nvee, berbagi cerita tentang rutinitas latihan yang melelahkan, dengan sesi hingga 10 jam setiap hari, termasuk latihan vokal dan koreografi sebelum musim "comeback", yaitu serangkaian acara untuk mempromosikan lagu-lagu terbaru mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut serba-serbi tentang K-Pop Idols:

1. Tantangan dalam Dunia K-Pop

Film dokumenter ini juga mengungkap kerasnya pelatihan yang harus dijalani oleh para trainee K-pop. Setelah dikontrak, mereka memasuki sistem pelatihan yang mencakup kelas tata krama, bahasa, tari, dan koreografi. Pada 2022, terdapat 752 trainee K-pop yang berlatih di bawah label-label hiburan, menurut laporan Korea Creative Content Agency.

Meskipun ada penolakan terhadap narasi "sisi gelap K-pop" yang terus muncul, dokumenter ini menunjukan bahwa beberapa masalah dalam industri ini masih bertahan. Salah satu mantan anggota Blackswan, Youngheun, mengungkapkan bahwa para anggota grup memiliki jam malam yang ketat dan dilarang minum atau berkencan. Bahkan untuk kegiatan sederhana seperti perawatan kuku atau pergi ke toko, mereka harus melapor kepada manajemen.

Kontrol ketat ini juga berlaku pada pola makan. Anggota Blackswan, Gabi, terlihat hanya mengonsumsi telur, dada ayam, dan stik ubi jalar selama masa latihan untuk menjaga berat badannya sesuai permintaan manajemen. Tekanan ini tidak hanya berlaku bagi grup perempuan, tetapi juga boy band seperti Cravity. Wonjin, salah satu anggotanya, bercerita bahwa ia harus menurunkan berat badan dalam dua minggu agar bisa bergabung dengan labelnya.

Bradley Cramp, salah satu produser eksekutif dokumenter ini, menyatakan bahwa pembatasan semacam itu juga ditemui di industri kompetitif lainnya. Menurutnya, tekanan terkait diet, citra diri, dan kesehatan mental merupakan tantangan umum yang dihadapi oleh idola, atlet elit, maupun penghibur di berbagai bidang.

2. Merangkul Keberagaman

Film dokumenter K-Pop Idols juga menyentuh tantangan baru dalam industri K-pop, yaitu merangkul keberagaman. Setelah kesuksesan internasional BTS, banyak label K-pop mulai merekrut bakat asing, yang terkadang membawa tantangan unik. Yoon Deung Ryong, pendiri label Blackswan DR Music, mengungkapkan bahwa perbedaan bahasa dan budaya dalam grup multinasional seringkali menyebabkan konflik internal yang sulit dikendalikan, berbeda dengan grup K-pop tradisional yang anggotanya biasanya lebih homogen.

Dengan ekspansi global K-pop, muncul pertanyaan tentang esensi K-pop itu sendiri. Apakah grup tanpa anggota Korea masih dapat disebut sebagai grup K-pop? Pendapat tentang hal ini pun beragam. Mantan anggota Blackswan asal Korea, Youngheun, merasa bahwa grup tanpa anggota Korea hanya merupakan grup cover K-pop. Namun, Hyeongjun dari Cravity memiliki pandangan yang berbeda, ia menganggap bahwa selama grup tersebut aktif di Korea dan menggunakan bahasa Korea, mereka tetaplah grup K-pop.

Cramp menambahkan bahwa media sosial juga telah mengubah ekosistem K-pop dengan menciptakan "hubungan simbiosis" antara bintang K-pop dan penggemar mereka, sekaligus memaksa bintang-bintang ini untuk menjalani hidup mereka di bawah pengawasan publik yang ketat.

3. Akses Menonton K-Pop Idols

Dilansir dari The Hollywood Reporter, K-Pop Idols tayang perdana pada 30 Agustus secara eksklusif di Apple TV+. Keenam episode dari serial film dokumenter ini kini tersedia untuk ditonton secara daring. Untuk mengaksesnya, pelanggan baru dapat menikmati uji coba gratis selama tujuh hari, setelah itu langganan dikenakan biaya 9,99 dolar per bulan atau 99 dolar per tahun. Serial ini menambah deretan konten eksklusif Apple, termasuk judul-judul pemenang Emmy seperti Ted Lasso dan The Morning Show.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus