Sekalipun Philomela kehilangan cintanya
Terdengar lagunya riang kembali
Sungguh edan pencinta buta
Yang berhenti menyanyi dan hidup menderita
***
DEMIKIAN terjemahan syair lagu Thomas Morley yang bernama Though
Philomela Lost Her Love. Nomor tersebut mengawali sajian musik
kamar Trio Erasmus yang didukung oleh Peter Goedhart (bariton),
Gijs de Graaf (hobo), Wim Sprijt (gitar). Mereka
menyelenggarakan pegelaran di Teater Besar TIM Jakarta-Selasa
malam dua pekan lalu.
Trio dari negerinya teroris "RMS" itu memang mampu mengajak
pasanganpasanan tua yang mengunJungi pegelaran mengenang
kembali kemanisan bercinta di masa remaja. Lagu-lagu terdengar
romantis. Bukan itu saja. Kepada penonton juga dikisahkan
kebuasan cinta. Melalui suara bariton Goedhart disajikan pula
Romancero Gitano, berdasar saj sajak penyair Spanyol Frederico
Garcia Lorca.
Sajak-sajak itu mengisahkan sebuah dunia yang nyata, yang
dramatis dan tenaga-tenaga yang bertentangan. Antara dunia yang
nyata dan dunia bahagia, demikian kisahnya, ada dunia yang
paling menarik dalam Romancero: dunia tenaga gelap, dunia
firasat, kutukan, tahyul, ketakutan, darah, kematian, hawa nafsu
dan malapetaka yang tidak terelakkan.
Tujuh sajak Lorca yang malam itu sempat dinyanyikan adalah
Penangkapan Antonio el Camborio di Jalan ke Sevilla, Matinya
Antonio el Camborio, Preciosa dan Angin, Non Gitana, Romansa
Kesakitan Yang Hitam, Mati Karena Cinta dan Romansa Orang
Terkutuk.
Sebagai kumpulan musik kamar yang berusia 9 tahun (didirikan
oleh Peter Goedhart pada 1968), kekompakan sudah cukup mewarnai
Trio Erasmus. Nafas Gijs de Graaf (hobo) memang terasa sudah
mulai dimakan usia - kadang-kadang sampai merepotkan
instrumennya. Tapi ia toh cukup mahir untuk menempatkan setiap
tarikan nafas pada lekuk-lekuk nada yang tepat.
Rata-rata rombongan Erasmus Ensemble ini memainkan tidak kurang
dari 100 konser setiap tahun. Baik di pertunjukan kesenian,
radio, televisi, universitas maupun sekolah. Daftar repertoarnya
yang panjang berisi karya-karya zaman Barok dan Renaissance,
serta musik mutakhir komponis-komponis Milan seperti Narvaez,
Pisador, De Falla, Garcia Lores, Morley, Dawland.
Namun seperti juga satu-dua jenis musik lainnya, musik kamar ini
pun terhitung masih asing bagi kebanyakan telinga awam di sini.
Pergelaran dua pekan lalu itu kebanyakan disaksikan orang-orang
asing. Biarlah. Kalau memang cocok toh akhirnya disuka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini