Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Setahun 100 konser

Pergelaran musik kamar trio erasmus dari belanda di teater besar tim jakarta. kumpulan musik didirikan oleh peter goedhard, 1968, telah memainkan 100 konser setiap tahun.

6 Agustus 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekalipun Philomela kehilangan cintanya Terdengar lagunya riang kembali Sungguh edan pencinta buta Yang berhenti menyanyi dan hidup menderita *** DEMIKIAN terjemahan syair lagu Thomas Morley yang bernama Though Philomela Lost Her Love. Nomor tersebut mengawali sajian musik kamar Trio Erasmus yang didukung oleh Peter Goedhart (bariton), Gijs de Graaf (hobo), Wim Sprijt (gitar). Mereka menyelenggarakan pegelaran di Teater Besar TIM Jakarta-Selasa malam dua pekan lalu. Trio dari negerinya teroris "RMS" itu memang mampu mengajak pasanganpasanan tua yang mengunJungi pegelaran mengenang kembali kemanisan bercinta di masa remaja. Lagu-lagu terdengar romantis. Bukan itu saja. Kepada penonton juga dikisahkan kebuasan cinta. Melalui suara bariton Goedhart disajikan pula Romancero Gitano, berdasar saj sajak penyair Spanyol Frederico Garcia Lorca. Sajak-sajak itu mengisahkan sebuah dunia yang nyata, yang dramatis dan tenaga-tenaga yang bertentangan. Antara dunia yang nyata dan dunia bahagia, demikian kisahnya, ada dunia yang paling menarik dalam Romancero: dunia tenaga gelap, dunia firasat, kutukan, tahyul, ketakutan, darah, kematian, hawa nafsu dan malapetaka yang tidak terelakkan. Tujuh sajak Lorca yang malam itu sempat dinyanyikan adalah Penangkapan Antonio el Camborio di Jalan ke Sevilla, Matinya Antonio el Camborio, Preciosa dan Angin, Non Gitana, Romansa Kesakitan Yang Hitam, Mati Karena Cinta dan Romansa Orang Terkutuk. Sebagai kumpulan musik kamar yang berusia 9 tahun (didirikan oleh Peter Goedhart pada 1968), kekompakan sudah cukup mewarnai Trio Erasmus. Nafas Gijs de Graaf (hobo) memang terasa sudah mulai dimakan usia - kadang-kadang sampai merepotkan instrumennya. Tapi ia toh cukup mahir untuk menempatkan setiap tarikan nafas pada lekuk-lekuk nada yang tepat. Rata-rata rombongan Erasmus Ensemble ini memainkan tidak kurang dari 100 konser setiap tahun. Baik di pertunjukan kesenian, radio, televisi, universitas maupun sekolah. Daftar repertoarnya yang panjang berisi karya-karya zaman Barok dan Renaissance, serta musik mutakhir komponis-komponis Milan seperti Narvaez, Pisador, De Falla, Garcia Lores, Morley, Dawland. Namun seperti juga satu-dua jenis musik lainnya, musik kamar ini pun terhitung masih asing bagi kebanyakan telinga awam di sini. Pergelaran dua pekan lalu itu kebanyakan disaksikan orang-orang asing. Biarlah. Kalau memang cocok toh akhirnya disuka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus