Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Setelah kejadian rendra, bagaimana ?

Rachman arge, ketua dewan kesenian ujung pandang, berpendapat bagaimana hasil kesenian kita bisa tiba di hati penontonnya secara utuh. tugas kesenian bukan untuk merangsang penonton menarik badik. (ter)

20 Mei 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEPERTI umumnya intelektuil Indonesia, Arge adalah banyak hal. Ia menulis puisi, ia menulis esei, ia tokoh wartawan, ia Ketua Dewan Kesenian di Ujung Pandang. Ia juga jadi bintang film. ni kranya, ia dengan bebas bergerak di kalangan atas para pengambil keputusan, boleh dibilang termasuk "orang dalam," tapi ia juga harus mengalami kerepotan dengan ijin dan campur tangan dari instansi yang tak semustinya dalam kegiatan kesenian. "Memang sebenarnya banyak instansi yang harus saya gugat," katanya. "Kalau kelak kemustian minta izin ditiadakan, saya akan potong ayam." Tapi inilah pendapatnya tentang Rendra dan sebuah pusat kesenian seperti TIM "Rendra memang sudah cenderung pada hanya protes-protes saja. Kalau TIM sebagai pusat kesenian sudah membiarkan hal serupa itu, lebih baik jadikan saja THR (Taman Hiburan Rakyat) yang di-Hyde-Park-kan. Yang penting menurut saya bagaimana hasil kesenian bisa tiba di hati penontonnya secara utuh, apa pun temanya. Baik protes sosial atau bukan. Tidak kita bertepuk hanya karena Rendra bilang "jenderal A itu jahat," misalnya. Jangan penonton dirangsang untuk menarik badik. Bukan itu tugas kesenian."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus