Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Tiga perupa Yogyakarta mengeksplorasi makna, posisi, dan karya seni dalam kosmologi masyarakat dalam pameran bertajuk
Tabon dalam bahasa Sanskerta berarti rumah atau kebun warisan tempat asal leluhur berpulang dan berkumpul.
MENAIKI tangga dari lantai dua ke lantai tiga gedung Jogja National Museum (JNM), pengunjung pameran seni rupa bertajuk “Tabon” disambut beberapa bendera hitam di kiri-kanan anak tangga. Bendera itu bergambar tumpukan ban bekas yang membara dengan nyala api merah. Atmosfer perlawanan atas kesewenang-wenangan rezim yang menjadi kekhasan karya perupa Bali, Alit Ambara, ada di depan mata.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Dialog Samuel, Alit, dan Faisal"