Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Berita Tempo Plus

Tafsir Tiga Perupa Yogyakarta Merespons Karya dalam Tabon

Tiga perupa Yogyakarta berpameran bersama merespons tabon. Menghubungkan posisi dan makna seni dalam kosmologi masyarakat.

28 April 2024 | 00.00 WIB

Karya perupa Bali, Alit Ambara dalam pameran bertajuk Tabon, di  Gedung Jogja Nasional Museum, Yogyakarta, 24 April 2024. Tempo/Pito Agustin Rudiana
Perbesar
Karya perupa Bali, Alit Ambara dalam pameran bertajuk Tabon, di Gedung Jogja Nasional Museum, Yogyakarta, 24 April 2024. Tempo/Pito Agustin Rudiana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Tiga perupa Yogyakarta mengeksplorasi makna, posisi, dan karya seni dalam kosmologi masyarakat dalam pameran bertajuk

  • Tabon dalam bahasa Sanskerta berarti rumah atau kebun warisan tempat asal leluhur berpulang dan berkumpul.

MENAIKI tangga dari lantai dua ke lantai tiga gedung Jogja National Museum (JNM), pengunjung pameran seni rupa bertajuk “Tabon” disambut beberapa bendera hitam di kiri-kanan anak tangga. Bendera itu bergambar tumpukan ban bekas yang membara dengan nyala api merah. Atmosfer perlawanan atas kesewenang-wenangan rezim yang menjadi kekhasan karya perupa Bali, Alit Ambara, ada di depan mata.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Dialog Samuel, Alit, dan Faisal"

Pito Agustin Rudiana

Koresponden Tempo di Yogyakarta

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus