Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Tim Muhibah Angklung Jadi Pembuka Acara Festival Budaya Terbesar di Portugal

Penampilan Tim Muhibah Angklung dari Indonesia dinilai spektakuler oleh tuan rumah dan banyak mendapatkan standing applause dari penonton.

15 Juli 2024 | 23.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Muhibah Angklung asal Bandung mendapat kehormatan untuk membuka acara festival Semana Internacional de Folclore di Cantanhede, Portugal, yang berlangsung 6 hingga 14 Juli 2024. Mereka memainkan musik angklung bersama perwakilan peserta dari sebelas negara di panggung sambil memainkan lagu We Are the World.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertunjukan itu berlangsung, Sabtu 13 Juli 2024 waktu setempat saat puncak acara festival. Menurut Ketua Tim Muhibah Angklung, Maulana M. Syuhada, penampilan angklung di luar kebiasaan acara. “Biasanya musik untuk pembukaan gala itu berasal dari festival, tapi untuk tahun ini ada permintaan khusus dari presiden festival,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Senin 15 Juli 2024. 

Penampilan Tim Muhibah Angklung Dinilai Spektakuler

Maulana mengatakan, penampilan tim angklung dari Indonesia dinilai spektakuler oleh tuan rumah dan banyak mendapatkan standing applause dari penonton. Pembukaan acara yang spesial itu ikut dihadiri oleh Presiden International Council of Organizations of Folklore Festivals and Traditional Arts (Cioff)  Portugal, Boaventura Rodrigues.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat lagu 'We Are the World' mengalun dari musik angklung, lampu-lampu kecil dan lambaian tangan penonton menghangatkan suasana, hingga ada yang menitikkan air mata. Tembang itu dipilih sebagai simbol persatuan, kebersamaan, kepedulian, persahabatan, dan perdamaian di tengah keragaman budaya yang hadir di festival.

Semana Internacional de Folclore merupakan salah satu festival budaya terbesar di Portugal yang dihadiri oleh ribuan pengunjung setiap tahunnya. Kehadiran Tim Muhibah Angklung Indonesia di festival ini tidak hanya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia, tetapi juga mempererat hubungan antarbangsa melalui musik dan seni.

“Portugal yang tadinya belum tersentuh dengan angklung sekarang sangat cinta sama angklung, sampai standing applause di mana-mana, bahkan orang-orang berdatangan begitu mendengar angklung. Mereka bilang musik angklung ini mind blowing (mencengangkan),” kata Maulana.  Dia berharap upaya nyata Tim Muhibah bisa terus menjaga angklung bahkan menduniakan angklung serta Indonesia. 

Ikut hadir pula di acara puncak festival itu  Nilton Amaral, Pejabat Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Lisabon. “Ketika tadi Indonesia dipercaya untuk membuka acara gala, ini merupakan suatu hal yang luar biasa dan membanggakan,” ujarnya. Nilton mengatakan masyarakat Portugal menilai Indonesia memiliki keunikan tersendiri soal budaya dan musik angklung yang dikombinasikan dengan lagu-lagu internasional.

Tim Muhibah Angklung Kenalkan Angklung dan Dapat Skor 11

Direktur festival musik itu, Paulo Marques mengatakan, dia mengetahui negara Indonesia. Namun ia mengaku baru tahu soal angklung saat dimainkan di panggung. Dari skor 1-10 dia memberi angka 11 untuk penampilan Tim Muhibah Angklung yang dinilainya baik dan angklung dianggap sebagai instrumen yang sulit dimainkan.

Sebelumnya, Tim Muhibah Angklung telah berpengalaman melakukan misi kebudayaan ke berbagai negara di beberapa benua, yaitu Eropa (2016) meliputi Aberdeen, London (Inggris), Paris (Prancis), Westerlo (Belgia), Hamburg (Jerman), Cerveny Kostelec (Ceko), dan Zakopane (Polandia). Kemudian di benua Australia pada 2018 di Melbourne, Canberra, Brisbane, dan Sydney. Selanjutnya pada tahun yang sama ke Eropa yaitu tampil di Berlin (Jerman), Budapest (Hongaria), Istanbul, Aksehir (Turki), Sozopol (Bulgaria), dan Vevey (Swiss). Lawatan mereka pada 2022 di Amerika Serikat meliputi New York, Washington, Chicago, Manitowoc, Boise, Burley, Springville, dan San Fransisco.

Dari Portugal, Tim Muhibah Angklung rencananya akan mengikuti festival internasional di Murcia, Spanyol, kemudian konser di berbagai tempat ikonik lainnya di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi. Sejauh ini mereka juga masih mengalami kendala yaitu kekurangan dana untuk perjalanan keliling. Maulana berharap adanya dukungan dan bantuan dari masyarakat, pemerintah, perusahaan, maupun pihak-pihak lainnya untuk menjadi donatur, sponsor, atau kerja sama lainnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus