Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Humor Gelap Krisis Iklim

Film Don’t Look Up bertabur bintang. Humor gelap yang mengubur pesan penting krisis iklim.

1 Januari 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Don’t Look Up mengolok-olok para penolak sains krisis iklim.

  • Tamsil kedatangan meteoroid sebagai bencana iklim yang dahsyat membuat pesan penting itu menjadi kabur.

  • Krisis iklim begitu nyata sehingga perlu pesan jelas untuk menumbuhkan kolaborasi mencegahnya.

HUMOR gelap butuh satu syarat: bahan olok-oloknya mudah dicerna. Masalahnya, humor gelap tak memantik orang terbahak, bahkan bisa membuat pendengarnya berkerut kening karena yang serius dan yang humor tak terpisah dengan tegas. Maka tanggapan terhadap film Don’t Look Up pun terbelah di Internet. Ada yang menangkap esensinya, ada yang tertawa dengan satirenya, banyak juga yang menganggap pesan film yang dibintangi Leonardo DiCaprio ini tak jelas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film yang rilis pada 5 Desember 2021 dan ditayangkan Netflix pada 24 Desember 2021 ini bercerita tentang Randall Mindy (DiCaprio), astronom Michigan State University, dan mahasiswa program doktoralnya, Kate Dibiasky (Jennifer Lawrence). Mereka menemukan komet seluas 9 kilometer persegi sedang meluncur menuju bumi dan menumbuk enam bulan lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mindy melaporkannya ke NASA. Dari sana, informasi itu sampai ke Gedung Putih. Mindy dan Dibiasky pun bertemu dengan Presiden Janie Orlean (Meryl Streep). Dari sini olok-olok dimulai. Orlean adalah satire Donald Trump yang mengangkut keluarganya menduduki jabatan publik di Gedung Putih. Kepala Staf Presiden Orlean adalah anaknya sendiri, Jason (Jonah Hill).

Alih-alih panik dan menyusun rencana menghadang meteoroid itu, Presiden Orlean dan Jason malah berpikir info gawat ini akan membuatnya kalah dalam pemilihan sela. Mindy dan Dibiasky pun datang ke stasiun televisi untuk memberitakannya. Di sini mereka bertemu dengan keculasan media yang hanya mengeksploitasi sains untuk rating acara hiburan.

(Dari kiri) Jonah Hill, Leonardo DiCaprio, Meryl Streep, dan Jennifer Lawrence dalam film Don't Look Up. IMDB

Randall Mindy, yang tak pandai berbicara di depan publik, dan Kate Dibiasky, yang pemarah, pun gagal menyampaikan pesan penting dunia di ambang kehancuran. Publik tak percaya kiamat segera datang. Tak hanya di film pesan dua ilmuwan ini kabur. Pesan film ini juga tak jelas bagi kita sebagai penontonnya.

Menjadikan kedatangan meteoroid sebagai olok-olok bukan humor yang bagus, meskipun mudah dicerna. Para ilmuwan menyatakan jalur meteoroid bisa saja bersilangan dengan orbit bumi. Salah satu sebab kepunahan dinosaurus 66 juta tahun lalu adalah tumbukan benda langit dengan bumi. Sutradara Adam McKay perlu tamsil lain untuk sekadar menunjukkan politikus bebal yang menolak sains.

Atau langsung saja ke pesan sebenarnya film ini tentang krisis iklim. Donald Trump adalah penolak utama pemanasan global. Menurut dia, perubahan iklim adalah hoaks yang dibuat Cina. Ia bahkan menarik Amerika Serikat keluar dari Perjanjian Paris 2015 yang memandatkan seluruh dunia membuat kebijakan mencegah krisis iklim melalui pengurangan emisi karbon. 

Mempersonifikasikan ilmuwan pada Randall Mindy yang menelan Xanax untuk meredakan gelisah dan cemas hingga mengalami kesulitan menjelaskan sains meteoroid juga terasa aneh. Faktanya, banyak ilmuwan iklim yang cergas menjelaskan siklus pemanasan global yang kompleks dan menunjukkan di mana sebab utama dan cara mencegahnya.

IMDB

Olok-olok kepada Donald Trump dan anaknya mungkin khas Amerika. Tapi kita tahu banyak kepala negara yang pura-pura peduli pada nasib planet ini tapi membuat kebijakan yang justru mempercepat kehancurannya. Banyak pemimpin industri yang seolah-olah menciptakan skema baru ekonomi hijau tapi diam-diam melobi penguasa menunda kebijakan mitigasi krisis iklim.

Pada mereka, olok-olok ini pas. Tapi mengejek komunikasi sains membuat film Don’t Look Up jadi membingungkan. Humor gelapnya menjadi kabur. Agak mengherankan bahwa ada banyak aktor top yang memerankannya. Dengan bujet US$ 75 juta, film ini terasa mubazir untuk mengirim pesan bumi tak sedang baik-baik saja akibat krisis iklim.

Tak seperti dalam Armageddon (1998), meteoroid dalam Don’t Look Up sampai ke sini. Dunia pun lumat. Tamsil ini sebuah pesan jelas bahwa krisis iklim tak bisa dihindarkan jika sikap para pemimpin negara seperti Presiden Janie Orlean itu, yang mementingkan nasib politik ketimbang menyelamatkan bumi.

Humor memang cara pas mengolok-olok para penolak krisis iklim, yang ingkar pada fakta yang begitu nyata. Tapi menjadikannya gelap membuat pesan penting Don’t Look Up untuk peduli dan bekerja sama mencegahnya jadi samar-samar. Atau film ini satu bukti aktor-aktor Oscar bisa juga menerima skenario yang buruk.

Don’t Look Up

Penulis cerita dan sutradara: Adam McKay
Durasi: 138 menit

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Bagja Hidayat

Bagja Hidayat

Bergabung dengan Tempo sejak 2001. Alumni IPB University dan Binus Business School. Mendapat penghargaan Mochtar Loebis Award untuk beberapa liputan investigasi. Bukunya yang terbit pada 2014: #kelaSelasa: Jurnalisme, Media, dan Teknik Menulis Berita.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus