Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya ingin kesenian dekat dan tidak mahal bagi rakyat," kata Ray, 42 tahun. Mengembangkan kesenian rakyat memang menjadi obsesi Ray. Itulah sebabnya ia memilih lenong untuk kawasan Pondokpucung, yang mayoritas dihuni warga Betawi. Untuk memperkaya warna pertunjukan, ia juga menghadirkan bintang tamu, seperti grup jazz Krakatau pada pentas pekan lalu.
Untuk itu semua, Ray harus merogoh kocek sendiri. Tapi sudah ia niatkan agar kesenian tak hanya dinikmati segelintir kaum berduit. Usaha ini tak sia-sia. Penonton selalu menyemut dan betah bertahan hingga pertunjukan usai tengah malam. Selain pertunjukannya menghibur, ada bonus khusus lagi. Apa itu? Apa lagi kalau bukan aksi panggung si "juragan lenong" baru bernama Ray Sahetapy?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo