Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

<FONT COLOR="#666666">Ray Sahetapy</FONT>

Rela Rugi

15 Oktober 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BILA satu malam obor-obor menyala di kawasan Pondok pucung, Tangerang, itulah tanda pesta rakyat dimulai. Lenong, jajan pasar, kegembiraan, dan gelak tawa tersulut tiap kali peristiwa ini terulang. Pusat keramaian berada di Studio Oncor, yang dikembangkan aktor Ray Sahetapy sejak tiga tahun lalu.

"Saya ingin kesenian dekat dan tidak mahal bagi rakyat," kata Ray, 42 tahun. Mengembangkan kesenian rakyat memang menjadi obsesi Ray. Itulah sebabnya ia memilih lenong untuk kawasan Pondokpucung, yang mayoritas dihuni warga Betawi. Untuk memperkaya warna pertunjukan, ia juga menghadirkan bintang tamu, seperti grup jazz Krakatau pada pentas pekan lalu.

Untuk itu semua, Ray harus merogoh kocek sendiri. Tapi sudah ia niatkan agar kesenian tak hanya dinikmati segelintir kaum berduit. Usaha ini tak sia-sia. Penonton selalu menyemut dan betah bertahan hingga pertunjukan usai tengah malam. Selain pertunjukannya menghibur, ada bonus khusus lagi. Apa itu? Apa lagi kalau bukan aksi panggung si "juragan lenong" baru bernama Ray Sahetapy?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum