Babak I
Pertengahan Agustus, Ari Sigit, cucu mantan presiden Soeharto, ditahan oleh Polda Metro Jaya karena polisi menemukan 70 butir peluru di rumahnya. Beberapa hari di tahanan, ia muntah-muntah lalu diboyong ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. Beruntung, ia menempati kamar berpendingin jatah perwira.
Babak II
Senin pekan lalu, Polisi melimpahkan berkas perkara dan tersangka ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Mengenakan baju putih dan celana panjang gelap, Ari meninggalkan rumah sakit pada tengah hari. Ia terlihat segar.
Sekitar pukul 13.00 Ari dan rombongan mampir ke Polda Metro selama setengah jam. Ari terlihat bugar.
Pukul 14.00, ia tiba di Kejaksaan Tinggi, diiringi petugas polisi dan pengawal pribadinya. Ia melangkah santai sambi melempar senyum. Ia terlihat tegar.
Setengah jam kemudian, Ari tiba-tiba pingsan saat penyerahan berkas perkaranya dari polisi ke kejaksaan. Dengan mengenakan masker oksigen, Ari digotong masuk ke dalam sedan Timor milik Asisten Kejaksaan Tinggi DKI, Soehandojo. Mobil me-lesat tanpa diketahui pemilik. Soehandojo panik.
Kabarnya, mobil ini akan ke Rutan Salemba, calon tempat Ari yang baru. Tapi, di tengah jalan mobil berbelok ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. Ari kembali ke ruangan ber-AC-nya.
Babak III
Keesokan harinya, sang pacar, Rica Calebout, menjenguk. Ari kembali terlihat segar.
Babak IV
Tim dokter tidak menemukan indikasi yang membahayakan kesehatannya. Mulai Jumat sore, Ari Sigit resmi menginap di rumah tahanan Salemba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini