Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Tony Prabowo

Obsesi WTC

30 September 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

H ingga hari kesepuluh, Jumat pekan lalu, setelah tragedi "Selasa Hitam''—peledakan World Trade Center, 11 September—bayangan kengerian terus mengganggunya."Tidak mungkin saya lupakan,'' kata komposer Tony Prabowo. Dari dek lantai enam sebuah apartemen di New York, tak jauh dari gedung jangkung tersebut, Tony, yang berada di sana, melihat langsung jatuhnya gedung kedua World Trade Center. Ia terguncang dengan tragedi itu. Adapun di jalan terdengar tangisan dan teriakan histeris orang-orang yang panik. Tony dan mereka yang ikut menyaksikan bersamanya hanya bisa melongok putus asa. Kedatangan Tony ke kota terbesar di Amerika Serikat itu dalam rangka persiapan pementasan kembali opera Kali di beberapa kota di Amerika dan Eropa. Sambil mengurus kontraknya dengan Kronos Quartet—kuartet gesek terkemuka di AS—yang memintanya membuat satu karya. Tiba-tiba saja, kengerian itu terjadi. Untuk "merekam" kengerian dan keputusasaan akibat tragedi itu, kini Tony terobsesi untuk membuat satu karya oratorio.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus